Page 73 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 73

Judul               DPR dan Buruh Sepakati Empat Hal
                Nama Media          suaramerdeka.com
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         https://www.suaramerdeka.com/news/nasional/238805-dpr-dan-
                                    buruh-sepakati-empat-hal
                Jurnalis            Saktia Andri Susilo
                Tanggal             2020-08-26 00:13:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 7.500.000
                News Value          Rp 22.500.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Positif



              Narasumber

              neutral - Willy Aditya (pimpinan Badan Legislasi DPR) Jadi terkait perjanjian kerja waktu tertentu,
              upah, pesangon, hubungan kerja, PHK, penyelesaian perselisihan hubungan industrial, jaminan
              sosial, dan materi muatan lain yang terkait dengan putusan MK, harus didasarkan pada putusan
              Mahkamah Konstitusi

              negative - Willy Aditya (pimpinan Badan Legislasi DPR) ujar Willy. Aksi demo di depan kompleks
              MPR/DPR itu digelar oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama elemen serikat
              buruh  lainnya.  Mereka  memiliki  agenda  untuk  menolak  Omnibus  Law  RUU  Cipta  Kerja  dan
              pemberhentian hubungan kerja (PHK). Terdapat sejumlah pasal yang menjadi poin keberatan
              serikat buruh terkait pengaturan upah minimum. Dalam RUU Omnibus Law Ciptaker pemerintah
              hanya  memberlakukan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP).  Itu  berarti,  Upah  Minimum
              Kabupaten/Kota (UMK) akan dihapus. Selain itu, buruh dan pekerja juga keberatan terhadap
              pasal yang menghapus batasan kerja kontrak dan outsourcing pada sektor tertentu alias sistem
              tersebut  boleh  berlaku  di  semua  lini  bisnis.  Sebelumnya,  pemerintah  melarang  sistem  kerja
              kontrak dan outsourcing pada sektor yang sifatnya tetap atau memiliki keberlanjutan. Selain di
              Jakarta,  kemarin  demonstrasi  menolak  Omnibus  Law  RUU  Cipta  Kerja  juga  digelar  secara
              serentak  di  sejumlah  daerah  di  Pulau  Jawa  dan  Sumatera.  Ketua  DPR  Puan  Maharani
              mengatakan, pihaknya akan melanjutkan pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja secara
              cermat, hatihati, transparan, dan terbuka. Selain itu, DPR juga mengutamakan kesinambungan
              kepentingan nasional

              neutral  -  Puan  Maharani  (Ketua  DPR)  DPR  juga  sudah  menggelar  pertemuan  dengan  16
              perwakilan serikat buruh/pekerja pada 20-21 Agustus di Jakarta

              neutral - Puan Maharani (Ketua DPR) Parlemen terbuka untuk menyerap semua aspirasi terkait
              RUU Ciptaker. DPR juga akan transparan dan cermat dalam pembahasan RUU Ciptaker yang
              diusulkan pemerintah tersebut







                                                           72
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78