Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 10

Ada juga daftar nama menteri yang memiliki kinerja mengecewakan sehingga dinilai layak untuk
              direshuffle. Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah
              mengungkapkan daftar ini dalam diskusi bertajuk "Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024".

              Survei yang dilakukan IPO ini melibatkan 1.200 reponden dan berlangsung dari 10 Maret hingga
              awal April 2021. Metode yang digunakan yakni multistage random sampling.

              Menurut  Dedi,  tingkat  akurasi  datanya  97  persen  serta  persentase  eror  dalam  pengambilan
              sampel 2,5 persen. Hasil Survei IPO Hasil survei menunjukkan Menteri Hukum dan HAM, Yasonna
              Laoly  dianggap  sebagai  menteri  yang  paling  layak  untuk  di-reshuffle.  Selanjutnya  ada  juga
              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.

              "Ini kalau diasumsikan atau dikaji lebih dalam, nama-nama ini (yang dianggap layak reshuffle)
              sebetulnya adalah nama-nama yang berkaitan dengan program-program selama pandemi," jelas
              Dedi.

              Menteri paling populer:  1. Prabowo Subianto 56 persen 2. Tito Karnavian 43 persen 3. Sandiaga
              Uno  39  persen  4. Mahfud  MD  30 persen  5.  Sri  Mulyani  29 persen  Menteri  berkinerja  paling
              memuaskan:  1. Sri Mulyani 54,7 persen 2. Retno LP Marsudi 50 persen 3. Tri Rismaharini 42
              persen 4. Tito Karnavian 38 persen 5. Mahfud MD 34 persen Reshuffle akan Dilakukan Secara
              Cepat Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Pemerintahan  Joko Widodo  dipastikan akan
              melakukan  reshuffle kabinet  dalam waktu dekat ini.

              Bahkan,  Tenaga  Ahli  Kantor  Staf  Presiden  (KSP)  Ali  Mochtar  Ngabalin  memastikan  reshuffle
              kabinet dilakukan pekan ini.

              "Dan tinggal kita tunggu waktunya dalam pekan ini," ungkap Ngabalin, dalam tayangan Kompas
              TV, Selasa (13/4/2021).

              Isu  reshuffle  mencuat  setelah  DPR  menyetujui  dibentuknya  penggabungan  Kemendikbud
              dengan Kemenristek, dan pembentukan Kementerian Investasi. Bahkan, Presiden Joko Widodo
              (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dikabarkan sudah berdiskusi mengenai isu reshuffle
              kabinet Indonesia Maju. Ngabalin meyakini reshuffle kabinet kali ini akan dilakukan secara cepat.

              "Dari  biasanya,  saya  tahu  dan  beberapa  kali  saya  ikuti  Bapak  Presiden  tidak  akan  lambat
              mengambil keputusan.

              "Dan beliau tidak memiliki ketergantungan dengan siapapun untuk mengambil satu keputusan
              yang tepat," kata Ngabalin.

              Tiga Faktor Penyebab Reshuffle Menurut Ali ada tiga faktor yang menyebabkan presiden akan
              melakukan    reshuffle    Kabiner  Indonesia  Maju  Jilid  kedua  ini.  Faktor  pertama  yakni  adanya
              rencana penyatuan Kemenristek dan Kemendikbud. Usulan penyatuan dua kementerian itu pun
              telah disetujui oleh DPR.

              "Surpres yang dikirim ke DPR 30 maret itu, itu kan sudah diterima DPR, disidang DPR dan telah
              diambil keputusan, terkait pengabungan Kemenristek ke Kemendikbud."  "Kenapa begitu, banyak
              kerjadaan  di  Kemeristek  yang  seharusnya  menjadi  bidang  Badan  Riset dan  Inovasi  Nasional
              (BRIN)" katanya.

              Faktor  kedua  adalah  pamitnya  Bambang  Brodjonegoro  dari  Kementerian.  Sehingga
              menyebabkan  kekosongan,  sementara  Kemenristek  belum  resmi  bergabung  dengan
              Kemendikbud.






                                                            9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15