Page 131 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 131

Ida  mengatakan,  dalam  persiapan  pelaksanaan  progam  JKP,  dibutuhkan  sinergi  yang  intens
              antara  Kementerian  Ketenagakerjaan  dengan  BPJS  Kesehatan,  sehingga  nantinya  program
              tersebut dapat berjalan secara optimal dan tepat sasaran.

              "Salah  satu  yang  menjadi  fokus  adalah  integrasi  data  kepesertaan  antara  BPJS  Kesehatan
              dengan BPJS Ketenagakerjaan yang kemudian diintegrasikan dengan SISNAKER," kata Ida dalam
              siaran pers, Kamis (15/4/2021).

              Ida menjelaskan, proses integrasi data kepesertaan pekerja yang termasuk dalam program JKP
              antara BPJS Kesehatan dengan BPJS Ketenagakerjaan hanya diberi waktu 6 bulan.

              Dengan integrasi data ini, nantinya bisa saja ada peningkatan dan penurunan jumlah peserta
              yang masuk ke dalam program JKP.

              "Oleh  karena  itu,  pemerintah  terus  melakukan  kolaborasi  dengan  berbagai  pihak  dalam
              persiapan pelaksanaan JKP ini. Kami terus melakukan sinergi dengan BPJS Kesehatan karena
              penerima program JKP adalah mereka yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),"
              kata Ida.

              Ida menambahkan, program JKP merupakan salah satu bentuk perlindungan pemerintah bagi
              pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Adapun bentuk manfaat bagi penerima
              program JKP berupa uang tunai, akses informasi pasar kerja, dan pelatihan kerja.

              "Yang  pasti,  agar  program  JKP  dapat  berjalan  optimal  dan  tepat  sasaran,  kita  harus
              mengintegrasikan data kepesertaan dari BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan dan Sisnaker,"
              tegas Ida.

              Direktur  Utama  BPJS  Kesehatan,  Ali  Ghufron  Mukti  mengatakan,  pihaknya  segera
              menindaklanjuti sinkronisasi data kepesertaan, terutama persiapan pelaksanaan program JKP.
              "Kita  akan  bentuk  tim  untuk  lebih  teknis,  agar  bisa  menyelesaikan  beberapa  hal,  termasuk
              kepesertaan program JKP," kata Ali.

              Ali menjelaskan, selama ini masih sering ditemui ketidakpatuhan dari badan usaha atau pemberi
              kerja dalam memberikan jaminan kesehatan bagi pekerjanya di program JKN-KIS.

              Ali bilang, ketidakapatuhan tersebut mencakup ketidakpatuhan pendaftaran dan ketidakpatuhan
              penerimaan piutang, sehingga berdampak pada produktivitas dan produksi badan usaha, dan
              akhirnya berdampak pada JKN-KIS.



























                                                           130
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136