Page 162 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 APRIL 2021
P. 162

"Dalam persiapan pelaksanaan program JKP, dibutuhkan sinergi yang intens antara Kementerian
              Ketenagakerjaan dengan BPJS Kesehatan. Salah satu yang menjadi fokus adalah integrasi data
              kepesertaan  antara  BPJS  Kesehatan  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  kemudian
              diintegrasikan dengan  Sisnaker  [Sistem  Informasi  Ketenagakerjaan],"  ujar  Ida  melalui  siaran
              pers, Kamis (15/4/2021).

              Dia menjelaskan proses integrasi data kepesertaan pekerja yang termasuk dalam program JKP
              antara  BPJS  Kesehatan  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan  hanya  diberi  waktu  6  bulan.  Dengan
              integrasi data ini, nantinya bisa saja ada peningkatan dan penurunan jumlah peserta yang masuk
              ke dalam program JKP.

              "Oleh  karena  itu,  pemerintah  terus  melakukan  kolaborasi  dengan  berbagai  pihak  dalam
              persiapan pelaksanaan JKP ini. Kami terus melakukan sinergi dengan BPJS Kesehatan karena
              penerima program JKP adalah mereka yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional [JKN],"
              sambungnya.

              Terkait  dengan  hal  tersebut,  Direktur  Utama  BPJS  Kesehatan  Ali  Ghufron  Mukti  mengatakan
              pihaknya segera menindaklanjuti sinkronisasi data kepesertaan yang telah disampaikan Menteri
              Ketenagakerjaan, terutama persiapan pelaksanaan program JKP.

              "Nanti  kita  bentuk  tim  untuk  lebih  teknis  untuk  bisa  menyelesaikan  beberapa  hal,  termasuk
              kepesertaan program JKP" kata Ali.

              Selama  ini,  jelasnya,  program  JKN-KIS  belum  sepenuhnya  berjalan  sebagaimana  mestinya.
              Sebab,  masih  sering  ditemui  ketidakpatuhan  dari  badan  usaha  atau  pemberi  kerja  dalam
              memberikan jaminan kesehatan bagi pekerja.

              Badan  usaha,  ujarnya,  melakukan  ketidakpatuhan  dalam  hal  pendaftaran  dan  penerimaan
              piutang.  Ketidakpatuhan  tersebut  dinilai  berdampak  pada  produktivitas  dan  produksi  badan
              usaha, dan akhirnya berdampak pada JKN-KIS.







































                                                           161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167