Page 282 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 DESEMBER 2020
P. 282

KENDALA IMPLEMENTASI, APJATI MINTA ZERO COST DITINJAU ULANG

              Kebijakan zero cost Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) bagi penempatan
              Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri menjadi sorotan. Adanya kendala implementasi
              kebijakan di lapangan, membuat Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) Jawa
              Tengah meminta regulasi zero cost ditinjau ulang.

              Sekretaris DPD Apjati Jateng, Ika Khikmah mengungkapkan hal itu, dalam forum pertemuan
              pihaknya  bersama  Perusahaan  Penempatan  Pekerja  Migran  Indonesia  (P3MI)  dengan
              Kementrian  Tenaga  Kerja  (Kemnaker)  Republik  Indonesia  (RI)  dan  Dinas  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi  (Dinakertrans)  Jateng  di  Hotel  Chanti  Semarang,  kemarin.  Beberapa  poin
              pembicaraan lain terkait masukan dalam upaya perlindungan dan penempatan tenaga kerja luar
              negeri, juga disinggung dalam pertemuan ini  ''Apabila melihat dalam Undang-Undang (UU) No
              18  Tahun  2017  terkait  perlindungan  PMI,  pada  pasal  30  disebutkan  hanya  bebas  biaya
              penempatan,  belum  berarti  termasuk  biaya  pelatihan.  Seharusnya  biaya  pelatihan  menjadi
              tanggung jawab pemerintah. Saat ini, belum ada implementasi atau belum ada anggaran baik di
              pemerintah kabupaten/ kota maupun pemerintah daerah. Sehingga, kebijakan zero cost perlu
              ditinjau ulang,'' kata Ika.

              Lewat forum pertemuan ini, dia berharap Kemnaker RI dapat memberikan solusi dari masukan
              anggota  Apjati  Jateng.  Hal  ini  ditanggapi  baik  oleh  Direktur  Penempatan  dan  Perlindungan
              Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kemnaker RI, Eva Trisiana yang hadir secara langsung.
              ''Kami    akan    membahas       kembali     bersama     BP2MI      utamanya,     bagaimana
              mengimplementasikannya  aturan  Perkabadan  tersebut.  Supaya  nanti  di  lapangan
              implementasinya bisa berjalan secara baik,'' kata Eva.

              ''Masukan  dari  Apjati  Jateng  bagus  dan  ada  beberapa  tentunya  kami  perlu  melakukan
              pembahasan kembali. Semua sudah kami catat dan itu menjadi alternatif atau rujukan bagi kami
              dalam kami memperbaiki kebijakan ke depan,'' lanjutnya.

              Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinakertrans
              Jateng, Ahmad Azis mengungkapkan, terkait zero cost jika memang menjadi sesuatu yang tidak
              bisa diimplementasikan, dikatakan bisa ditinjau ulang. ''Hal ini masukan dari pihak P3MI termasuk
              Apjati, ternyata di lapangan ada kendala-kendala,'' imbuhnya ''Kalau kami sebenarnya memiliki
              panduan  SOP  (Standar  Operasional  Prosedur),  mana  yang  menjadi  kewajiban  Calon  Pekerja
              Migran Indonesia (CPMI) misalnya biaya paspor, biaya untuk medikal, dan dokumen dokumen
              yang menjadi kewajiban CPMI. Lalu yang jadi kewajiban P3MI dan apa kewajiban pemerintah,
              itu ada secara jelas,'' papar Ahmad Azis.

              Dengan begitu, diharapkan tidak menimbulkan bias di dalam pelaksanaannya. ''Tentunya karena
              ada  kendala  bisa  dikomuniasikan  dengan  pemerintah  secara  baik.  Pemerintah  juga  bisa
              menerima hasil masukan-masukan,'' tandasnya.


















                                                           281
   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287