Page 195 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 NOVEMBER 2020
P. 195

Kedelapan  belas  provinsi  yang  dimaksud  adalah  Jawa  Barat,  Banten,  Bali,  Aceh,  Lampung,
              Bengkulu,  Kepulauan  Riau,  Bangka  Belitung,  Nusa  Tenggara  Barat,  Nusa  Tenggara  Timur,
              Sulawesi  Tengah,  Sulawesi  Tenggara,  Sulawesi  Barat,  Maluku  Utara,  Kalimantan  Barat
              Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Papua.

              Dari 18 nama tersebut, Provinsi DKI Jakarta menjadi yang paling tinggi. Adapun UMP pada tahun
              depan untuk Provinsi DKI Jakarta adalah sebesar Rp4,2 juta.

              Ada  sejumlah  fakta  menarik  dari  penetapan  UMP  tahun  depan.  Berikut  fakta  yang  telah
              dirangkum:

              1. Ada 5 Provinsi yang UMP-nya Naik Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat ada
              5  provinsi  yang  tidak  mengikuti  Surat  Edaran  (SE)  Menteri  Ketenagakerjaan  ihwal  tidak
              menaikkan Upah Minimum Provinsi 2021. Sementara, 15 provinsi lainnya telah menetapkan UMP
              sesuai dengan himbauan SE tersebut.

              Tiga Provinsi menetapkan UMP tahun depan yang tidak sesuai dengan imbauan isi SE Nomor
              M/11/HK.04/2020 di antaranya, DKI Jakarta, Jawa Tengah (Jateng), dan Jogjakarta.

              Meski tercatat 15 Provinsi yang tidak menaikkan UMP 2021, Kemenaker mengakui bahwa Surat
              Keputusan  (SK)  dari  penetapan  tersebut  belum  diterima  oleh  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida
              Fauziyah hingga 2 November 2020.

              2.  Pengusaha  Kecewa  UMP  di  5  Provinsi  Naik  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (  Apindo  )
              memandang  keputusan  yang  dilakukan  oleh  sejumlah  Gubernur  atau  Kepala  Daerah  yang
              menetapkan kenaikan Upah Minimum Nasional (UMP) 2021 yang tidak sesuai dengan dengan
              Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan terkait penetapan UMP 2021 tidak tepat.

              Apindo menilai seharusnya keputusan sejumlah Kepala Daerah harus sejalan dengan imbauan
              dengan pemerintah pusat.

              3. UMP Naik Bisa Sebabkan PHK Ketua Umum Apindo, Hariyadi Sukamdani, mengatakan bahwa
              tidak patuhnya kepala daerah ini mempersulit dunia usaha. Mengingat, pada ujungnya akan
              menyebabkan gelombang PHK besar-besaran dalam kondisi krisis.

              "Kami menyayangkan karena para Gubernur ini tidak melihat kondisi yang ada. Tapi kami tidak
              akan melakukan gugatan," ujar Hariyadi.

              4. Kemenaker Ingatkan 5 Provinsi yang Naikkan UMP Kementerian Ketenagakerjaan merespons
              sejumlah  Gubernur  atau  Kepala  Daerah  yang  menetapkan  Kenaikan  Upah  Minimum  Provinsi
              (UMP)  2021.  Hingga  saat  ini,  tercatat  sudah  ada  lima  provinsi  yang  mengumumkan  adanya
              kenaikan UMP.

              Direktur  Jenderal  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  (PHI  dan  Jamsos)
              Kemenaker,  Haiyani  Rumondang,  mengatakan  bahwa  meski  keputusan  kelima  pemerintah
              daerah  itu  tidak  sesuai  dengan  Surat  Edaran  (SE)  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah,
              pihaknya mengapresiasi langkah itu.

              Meski begitu, Haiyani menegaskan bahwa keputusan kenaikan UMP 2021 jangan hanya sebatas
              selembar kertas.

              5. UMP Naik Siap-siap PHK Massal Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang
              CSR  dan  Persaingan  Usaha  Suryani  S  Motik  mengatakan,  menaikkan  UMP  2021  di  tengah
              tekanan pandemi virus corona (Covid-19) membuat ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK)
              bagi pekerja.



                                                           194
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200