Page 134 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 134
Ringkasan
Serikat buruh kembali melakukan aksi unjuk rasa terkait UU Cipta Kerja dan UMK (Upah Minimum
Kota) se-Banten di area pintu masuk Krakatau Industrial estate, Cilegon, Kamis, (9/12/2021).
Presiden Konfederensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Rudi Sahrudil mengungkapkan rasa
kecewa terhadap Gubernur Banten, Wahidin Halim yang dianggap menyakiti hati buruh.
KEMBALI GELAR AKSI, KETUA KSPI SEBUT GUBERNUR BANTEN DABLEG
Serikat buruh kembali melakukan aksi unjuk rasa terkait UU Cipta Kerja dan UMK (Upah Minimum
Kota) se-Banten di area pintu masuk Krakatau Industrial estate, Cilegon, Kamis, (9/12/2021).
Presiden Konfederensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Rudi Sahrudil mengungkapkan rasa
kecewa terhadap Gubernur Banten, Wahidin Halim yang dianggap menyakiti hati buruh.
"Jelas-jelas secara putusan MK (Mahkamah Konstitusi) itu sudah diperintahkan kepada DPR RI
atau Presiden untuk diperbaiki selama 2 tahun dan tidak boleh dipergunakan, tapi pemerintah
memaksakan. Artinya kita juga mempertanyakan dari pada kapasitas Gubernur ini, yang dipilih
oleh rakyat Banten kenapa tidak mengikuti keinginan rakyat," ucap Rudi.
KSPI juga menyatakan bahwa Gubernur Banten telah dikecam oleh Buruh se-Indonesia.
"Dengan statementnya, kalau mereka buruh Banten menolak UMK yang ditetapkan mereka,
memerintahkan kepada perusahaan untuk menggantikan dengan pekerja baru, yang gajinya
cukup Rp2,5jt apa itu bukan Gubernur bodoh? Seharusnya selesaikan dulu tuntutan masalah
buruh yang minta revisi UMK se-Banten bukan dia membuat susasana keruh lagi," lanjutnya.
Ia mengungkapkan seorang pemimpin itu harus berani dan memberikan statement yang
memprovokasi.
"Saya nggak perlu bicara sopan lagi kepada Gubernur Banten, Gubernur Banten sudah
mencederai buruh Banten dengan statement mereka yang menggantikan dengan pekerja baru,"
ujar Rudi.
Rudi mengungkapkan lokasi yang didatangi massa yaitu Damkar Cilegon dan juga Kawasan Pusat
Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).
"Ini hari keempat demo dan besok hari kelima. Kemarin kami ke KP3B tapi Gubernur tetap tidak
mau menemui," lanjut Rudi.
"Pemerintah selalu lari atau mereka tidak mau menemui buruh, sayang sebenarnya orang nomor
1 di Banten tapi punya nyali, punya jiwa pecundang. Kalau orang Banten bilang itu dableg.
Makanya saya tu jujur aja, saya gak takut ngomong kasar terhadap dia, karena dia sendiri sudah
menyakiti hati buruh yang paling dalam," pungkasnya.
(*/Selly).
133