Page 353 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 353

PEMPROV DKI BELUM DAPAT JAWABAN MENAKER SOAL UMP

              WAKIL  Gubernur  DKI  Jakarta,  Ahmad  Riza  Patria  mengatakan  Pemprov  DKI  Jakarta  masih
              menunggu jawaban atas surat yang dikirimkan Gubernur DKI Anies Baswedan kepada Menteri
              Ketenagakerjaan RI. Hal ini terkait perubahan formula Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta
              yang perlu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Jakarta.

              "Kami menunggu, mudah-mudahan ada respon yang baik. Tentu pemerintah pusat juga punya
              banyak pertimbangan yang harus kita dengarkan juga," kata Ariza, sapaan akrabnya di Balai
              Kota DKI Jakarta, Rabu (8/12) malam.

              Dari penjelasannya, Pemprov DKI Jakarta sudah menyampaikan ke pemerintah pusat melalui
              Kementerian Ketenagakerjaan. Pihaknya berharap formula UMP bisa diperbaiki atau direvisi.

              "Itu kan sekarang kewenangannya di kementerian, di pusat, bukan di kami," jelasnya.
              Kendati demikian, pihaknya mengerti, memahami apa yg menjadi keinginan buruh, juga para
              pengusaha, pemerintah dan juga kepentingan masyarakat Jakarta. Namun, terkait UMP 2022 ini
              ada regulasi dan ketentuan masing-masing.

              Termasuk di Pemprov DKI, ada batasan dan regulasi yang harus patuh dan taat pada Peraturan
              Pemerintah (PP) No 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

              "Selama  PP-nya  belum  diubah  kami  tidak  boleh  melanggar,  kita  kan  harus  patuh  dan  taat
              terhadap aturan. Regulasinya begitu dan memang kita harus menunggu perbaiki dari regulasi
              itu," tegasnya.

              Sebelumnya,  Konfederasi  Serikat Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  kembali  melakukan  aksi
              demonstrasi di Balai Kota DKI Jakarta. Para buruh ini mengutarakan kekecewaannya terhadap
              Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang disebut belum memberikan kepastian terkait protes
              kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI 2021.

              "Belum ada kepastian, kami tidak menyalahkan Kadisnaker dan Kesbangpol, karena wewenang
              mereka  tidak  sampai  di  sana,  wewenang  ada  di  Gubernur  DKI  Jakarta,"  kata  Ketua  DPD
              Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) AGN DKI Jakarta William Yani Wea, Rabu
              (8/12).

              Kekecewaan itu timbul lantaran para buruh berharap mendapatkan jadwal untuk revisi dari surat
              mengenai kenaikan UMP DKI.

              "Menurut saya dan menurut kami semua, bahwa Gubernur itu ketika menjanjikan pada tanggal
              29 November itu bersifat spontan. Hanya untuk menyenangkan saja. Jadi harusnya kan waktu
              kami datang sore ini kan ada jawaban dari perwakilan beliau, misalnya sudah ada kepastian oke
              surat itu akan kami keluarkan pada tanggal 15 Desember," ungkapnya. (OL-13)

















                                                           352
   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357   358