Page 357 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2021
P. 357

BUPATI SETUJUI KENAIKAN UMK 5 % DARI TUNTUTAN BURUH

              Meski  tak  sepenuhnya,  Pemkab  Bulungan  mengabulkan  sebagian  tuntutan  Dewan  Pengurus
              Cabang  Serikat  Buruh  Sejahtera  Indonesia  (DPC  SBSI),  terkait  kenaikan  Upah  Minimum
              Kabupaten (UMK) Bulungan 2022. Dari UMK 2021 sebesar Rp3.109.314, hanya naik 5 persen,
              dari tuntutan yang diharapkan bisa meningkat 10 persen.

              Bupati  Bulungan  Syarwani  mengatakan,  UMK  2022  sudah  ditetapkan  oleh  gubernur.  Namun
              dengan berbagai pertimbangan dan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan SBSI Bulungan,
              serta  daya  beli  masyarakat  yang  menurun,  akhirnya  Pemkab  memutuskan  untuk  melakukan
              revisi.

              "Penurunan  daya  beli  masyarakat  ini  disebabkan  pendapatan  yang  menurun.  Kemudian,
              pemerintah juga mempertimbangan kondisi dunia usaha di Bulungan," kata bupati. Menurutnya,
              banyak hal yang menjadi pertimbangan atas penentuan UMK. Bukan hanya dari sisi buruh, tetapi
              juga dari sisi pemberi kerja.
              Dari  berbagai  pertimbangan  tersebut,  bupati  mengambil  kebijakan  untuk  menaikkan  UMK
              sebesar  5  persen  dari  UMK  2021  sebesar  3.109.314.  "Ada  kenaikan  sekitar  Rp  155  ribu,"
              tandasnya.

              Terpisah,  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Bulungan  Agus
              Nurdiansyah mengatakan, sebelumnyabsudah ada keputusan teknis mengenai UMK. Namun, ada
              kebijakan bupati untuk merevisi UMK dan sekarang masih berproses. Sebab, belum disetujui
              oleh gubernur.

              "Baru diproses, kemarin dan sampai saat ini prosesnya masih berjalan. Jadi, saya belum bisa
              sampaikan lebih jauh, karena ini masalah kebijakan," kata Agus.

              Dia mengungkapkan, kebijakan bupati tersebut diambil berdasarkan beberapa pertimbangan.
              Salah  satunya,  menindaklanjuti  aspirasi  masyarakat  melalui  SBSI  yang  menuntut  kenaikan
              sebesar 10 persen dan tingkat inflasi yang rendah.

              "Tingkat inflasi yang rendah ini ada dua kemungkinan. Pertama distribusi dan produksi yang
              lancar sehingga stok tersedia dan inflasi tidak naik," katanya.

              Kemudian, kedua, daya beli masyarakat rendah, karena pendemi Covid-19. Hal itu juga menjadi
              pertimbangan Bupati menaikkan UMK sebesar 5 persen untuk mendorong daya beli masyarakat.
              Agus menambahkan, hasil audiensi antar pemerintah dengan SBSI disampaikan, penetapan UMK
              2016 di bawah kebutuhan hidup layak (KHL). "Kebutuhan hidup layak di Bulungan ini ditetapkan
              2016, sampai sekarang ini belum ada lagi," tutupnya. (an)

              caption:

              TUNTUTAN - Bupati Bulungan Syarwani, menemui para buruh yang melakukan aksi menuntut
              kenaikan UMK beberapa waktu lalu.













                                                           356
   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362