Page 22 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2021
P. 22

PERUSAHAAN WAJIB BAYAR MANFAAT JKP

              Perusahaan atau pemberi kerja yang menunggak iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
              atau BPJS Ketenagakerjaan wajib membayar manfaat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan
              atau JKP bagi pekerjanya yang menerima pemutusan hubungan kerja. Ketentuan itu tercantum
              dalam  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Permenaker)  No.  15/2021  tentang  Tata  Cara
              Pemberian Manfaat JKP yang diterbitkan pada Rabu (28/7).

              Peraturan menteri itu menjelaskan dengan rinci pelaksanaan program JKP, khususnya pemberian
              manfaat kepada para pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Beberapa aspek
              dalam aturan itu sudah pernah disampaikan, baik oleh BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek)
              maupun oleh Kementerian Ketenagakerjaan, tapi terdapat sejumlah penjelasan baru.

              Pemberian  manfaat  JKP  kepada  pekerja  yang  terkena  PHK  memiliki  beberapa  syarat,  di
              antaranya adalah keaktifan pekerja yang dibuktikan dengan pembayaran iuran. Peserta terkait
              harus memiliki masa iur paling sedikit 12 bulan dalam 24 bulan terakhir, lalu harus membayar
              iuran paling singkat 6 bulan berturut-turut sebelum terjadi PHK atau pengakhiran hubungan
              kerja.

              Pembayaran iuran bukan hanya menjadi tanggung jawab peserta, tetapi juga pemberi kerja atau
              perusahaan, karena terdapat komponen iuran yang dibayarkan pemberi kerja. Jika pemberi kerja
              tidak patuh atau menunggak iuran, manfaat JKP justru harus ditanggung pemberi kerja hingga
              iurannya dilunasi.

              "Pengusaha  yang  menunggak  iuran  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  [JKK]  dan  Jaminan  Kematian
              [JKm] sebagai sumber pendanaan program JKP lebih dari 3 bulan berturut-turut dan terjadi PHK,
              wajib  membayar  terlebih  dahulu  manfaat  uang  tunai  kepada  peserta.  Manfaat  uang  tunai
              dibayarkan oleh pengusaha kepada rekening bank peserta," bunyi aturan itu dikutip, Senin (9/8).

              Permenaker 15/2021 mengatur bahwa pengusaha yang telah melunasi seluruh tunggakan iuran
              dan  denda  dapat  mengajukan  penggantian  atas  manfaat  uang  tunai  yang  telah  dibayarkan
              kepada BP Jamsostek. Perusahaan terkait dapat melampirkan bukti pembayaran manfaat bagi
              pekerjanya kepada BP Jamsostek.

              Perusahaan  atau  pemberi  kerja  memberitahu  perubahan  data  peserta  yang  mengalami  PHK
              kepada BP Jamsostek, dengan bukti diterimanya PHK oleh pekerja dan tanda terima laporan PHK
              dari  dinas  ketenagakerjaan  setempat.  Apabila  PHK  melalui  proses  hukum  di  pengadilan
              hubungan industrial, harus terdapat dokumen perjanjian bersama atau putusan pengadilan yang
              telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

              Direktur  Kepesertaan  BP  Jamsostek  mengatakan  bahwa  tidak  terdapat  iuran  tambahan  bagi
              peserta untuk memperoleh program JKP. Oleh karena itu, dia mengimbau para pekerja untuk
              aktif di program-program jaminan sosial.

              "JKP  tanpa  iuran  tambahan,  dana  dari  program  JKK  [jaminan  kecelakaan  kerja]  dan  JKm
              [jaminan kematian] diambil sedikit untuk membiayai JKP. Pengusaha dan UMKM dia bayar seperti
              biasa, tidak ada iuran tambahan [agar pekerjanya bisa memperoleh manfaat JKP]," ujarnya,
              Kamis (5/8).

              Adapun, manfaat program JKP baru dapat disalurkan kepada pekerja pada Februari 2022 karena
              adanya  ketentuan  minimal  masa  pembayaran  iuran.  Selain  itu,  dalam  Permenaker  15/2021,
              ketentuan  minimal  masa  iur  12  bulan  dalam  24  bulan  terakhir  sudah  diatur  dalam  Pasal  18
              Peraturan  Pemerintah  (PP)  37/2021  tentang  Penyelenggaraan  Program  Jaminan  Kehilangan
              Pekerjaan.



                                                           21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27