Page 195 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 DESEMBER 2020
P. 195

berkesempatan  membuka  kegiatan  dan  menyambut  para  peserta  serta  narasumber  yang
              terlibat.  Tampak  di  antara  para  narasumber  Angkie  Yudistia  yang  merupakan  Staf  Khusus
              Presiden sekaligus juru bicara kepresidenan bidang sosial. Menurut Agus pemahaman, kesadaran
              dan empati masyarakat sangat penting untuk semakin ditingkatkan, mengingat para penyandang
              disabilitas  juga  memiliki  hak  dan  kewajiban  yang  setara  sebagai  Warga  Negara  Indonesia.
              BPJAMSOSTEK  berkomitmen  untuk  terus  mendukung  upaya  pemerintah  dalam  melakukan
              transformasi disabilitas, dari yang sebelumnya Charity Based Approach menjadi Human Right
              Based Approach melalui jaminan sosial, khususnya program JKK RTW (Jaminan Kecelakaan Kerja
              Return To Work).

              BPJAMSOSTEK sebagai badan hukum publik tengah gencar memberikan sosialisasi dan edukasi
              kepada  masyarakat  melalui  webinar  yang  diselenggarakan  terutama  pada  masa-masa  awal
              pandemi.  Kegiatan  seperti  ini  merupakan  sarana  bagi  BPJAMSOSTEK  agar  tetap  berinteraksi
              dengan peserta dan pemangku kepentingan. Pemanfaatan teknologi seperti ini terus dilakukan
              BPJAMSOSTEK  agar  masyarakat  tetap  mendapatkan  informasi  terkini  dan  engage  dengan
              BPJAMSOSTEK, tentunya juga merupakan bentuk empati dari BPJAMSOSTEK kepada peserta
              yang dilakukan dalam bentuk komunikasi interaktif. Selain itu BPJAMSOSTEK juga memanfaatkan
              teknologi untuk memberikan layanan terbaik dan berusaha terus adaptif terhadap kebutuhan
              peserta.

              Terkait  dengan  penyandang  disabilitas,  BPJAMSOSTEK  melalui  program  JKK  RTW  telah
              mengakomodir  ruang  bagi  para  penyandang  disabilitas  untuk  dapat  tetap  berkontribusi  bagi
              bangsa Indonesia. Melalui program ini, perusahaan harus memberikan ruang bagi penyandang
              disabilitas untuk bekerja secara formal dan memiliki ikatan kerja yang jelas dengan perusahaan.

              Dirinya  mengingatkan  agar  tidak  mengesampingkan  kebutuhan  para  pekerja  penyandang
              disabilitas, khususnya dalam mendapatkan hak atas kesempatan memperoleh pekerjaan. Oleh
              karenanya penting bagi kita semua untuk memastikan negara memberikan perhatian yang setara
              untuk semua penyandang disabilitas.

              Senada dengan Krishna, Angkie Yudistia mengatakan pemerintah telah menerbitkan PP Nomor
              70  tahun  2019  tentang  Perencanaan,  Pelaksanaan,  dan  Evaluasi  Terhadap  Penghormatan,
              Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas yang bertujuan untuk memastikan
              terwujudnya ekonomi inklusif. Menurut Angkie, penyandang Disabilitas memiliki skill-set yang
              baik  dalam  beradaptasi,  khususnya  menggunakan  teknologi.  Jadi  perusahaan  dengan
              mekanisme  kerja  remote  working,  digital  dan  atau  telemarketing  sangat  mungkin  untuk
              mempekerjakan penyandang disabilitas.

              Krishna menghimbau agar seluruh pemberi kerja ataupun pengusaha mematuhi regulasi yang
              telah ditetapkan terkait pemberdayaan disabilitas, sesuai dengan Undang undang Nomor 8 tahun
              2016 tentang Penyandang Disabilitas pasal 53 ayat 1 bahwa Pemerintah, Pemerintah Daerah,
              BUMN, dan BUMD wajib mempekerjakan 2% difabel dari jumlah pegawai. Sementara pada ayat
              2 pasal yang sama menyebutkan perusahaan swasta wajib mempekerjakan paling sedikit 1%
              dari total pegawai. Selain itu juga sebaiknya pemberdayaan CSR (Corporate Social Responsibility)
              dari  pengusaha  kepada  penyandang  disabilitas  perlu  ditingkatkan  agar  dapat  memperbaiki
              ekosistem ekonomi komunitas disabilitas.

              Tidak lupa pula dirinya mengingatkan bahwa perlindungan jaminan sosial adalah hak seluruh
              warga negara yang dijamin oleh Undang undang. Maka sudah sewajarnya kita mematuhi dan
              memastikan perusahaan dan pekerja kita telah terlindungi oleh program BPJAMSOSTEK, agar
              tenang dalam bekerja dan kesejahteraan pekerja pun terjamin.





                                                           194
   190   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200