Page 144 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 144
PENGUSAHA ANGGAP ANEH KENAIKAN UPAH MINIMUM: NEGARA LAIN UPAH
AKTUAL
Lembaga survei ECA International menyatakan gaji pekerja di Indonesia bisa tumbuh 3,8% di
2021. Hal itu membuat Indonesia menjadi yang tumbuh paling tinggi dibandingkan negara lain.
Ketua Komisi Tetap (Komtap) Bidang Ketenagakerjaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Bob
Azam mengatakan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) di Indonesia memang tinggi
dibandingkan negara lain. Survei tren gaji ECA sendiri dilakukan pada Agustus-September lalu
terhadap 370 perusahaan multinasional di 68 negara dan berbagai industri.
"Kenaikannya? Betul dan mungkin satu-satunya di dunia. Bedanya kalau di Indonesia yang naik
upah minimum dan negara lain upah aktual," kata Bob kepada detikcom, Minggu (22/11/2020).
Dia pun heran ada yang menaikkan UMP di sejumlah daerah saat pandemi COVID-19. Padahal
tahun depan situasi dan kondisi perekonomian dinilai masih tidak memungkinkan untuk
pengusaha menaikkan gaji karyawannya.
"Hampir semua negara konsentrasi bagaimana mencegah PHK dan untuk buruh adalah dengan
bantuan sosial dalam kebijakan fiskal. Yah kita memang aneh sendiri," ucapnya.
Bob menyebut daerah yang UMP-nya naik sejalan dengan jumlah penganggurannya yang tinggi.
Hal itu membuktikan bahwa upah yang tinggi dapat mengancam munculnya jumlah
pengangguran baru.
"Cuma di negara kita yang pemda-nya punya kebijakan upah minimum tertinggi tapi
pengangguran juga tertinggi. Menunjukkan pemda hanya mementingkan populis tapi melihat
kepentingan pencari kerja. Atau memang mereka nggak mengerti sama sekali kaitan antara upah
minimum, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi," imbuhnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Haryadi Sukamdani juga tidak setuju
dengan survei tersebut, karena hampir semua pihak sepakat untuk tidak menaikkan upah pekerja
tahun depan.
"Itu lembaganya ngaco. Lah kita di sini kemarin kan sudah jelas-jelas disarankan untuk nggak
dinaikkan. Kemarin kan keputusannya direkomendasikan nggak naik sama dewan upah. Kan
yang kemarin itu buat tahun depan ditentukan. Situasinya kayak begini kok, ekonomi remuk
mana bisa naik," ujar Haryadi kepada detikcom, Jumat (20/11/2020).
143