Page 179 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 179
TANGGAPAN TETO SOAL 27 PEKERJA MIGRAN TERDETEKSI COVID-19 SETIBANYA
DI TAIWAN
Kabar mengenai 27 pekerja migran Indonesia (PMI) terpapar virus corona (COVID-19) di Taiwan
diklarifikasi kantor perwakilan Taiwan di Indonesia (TETO/Taipei Economic and Trade Office).
Apa tanggapannya? Bermula dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)
melakukan inspeksi mendadak atau sidak di Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
(P3MI) di Tangerang. Sidak ini menyusul adanya informasi 27 pekerja migran Indonesia terpapar
virus Corona di Taiwan setelah berangkat dari perusahaan penempatan pekerja migran.
Informasi 27 pekerja terinfeksi Corona itu didapatkan dari KDEI Taiwan. Para pekerja ini
sebelumnya dikirimkan dari Perusahaan Penempatan Pekerja Migran di Tangerang. Lalu mereka
terdeteksi positif Corona setiba di negara Taiwan.
"BP2MI telah mengirimkan Surat Edaran kepada P3MI di masa penempatan adaptasi kebiasaan
baru, PMI wajib melakukan tes PCR sebelum terbang ke negara penempatan. Karena pemerintah
ingin memastikan anak-anak bangsa benar-benar bisa terjamin keselamatan kesehatannya,"
kata Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, dalam keterangannya, Jumat (20/11/2020).
Atas dasar itulah, akhirnya BP2MI melakukan sidak di sejumlah perusahaan penempatan pekerja
migran di Tangerang. Sidak ini dilakukan untuk memastikan bagaimana protokol kesehatan yang
diterapkan selama PMI berada di penampungan, seperti apa perlakukan P3MI terhadap PMI.
"Pemerintah tidak ingin dengan terjadinya peristiwa ini, pemerintah Taiwan berpikir dari sudut
pandang lain dan menganggap Indonesia sengaja mengirimkan PMI yang terinfeksi COVID-19.
Bahkan dikhawatirkan hal ini bisa mengganggu hubungan Indonesia-Taiwan," ucap Benny.
Setelah ditemukannya 27 PMI yang terinfeksi Corona di Taiwan ini, kantor perwakilan
pemerintahan Republic of China (Taiwan) di Indonesia mengeluarkan surat edaran untuk
memperketat aturan masuknya PMI ke Taiwan. Aturan itu termasuk PMI wajib melakukan tes
PCR 3 hari sebelum terbang, dan akan memberhentikan proses penempatan PMI oleh 5 PT yang
mengirimkan PMI terinfeksi COVID-19.
"Kami butuh komitmen dari P3MI untuk dapat bekerjasama dengan pemerintah dalam
melakukan penempatan PMI di masa adaptasi kebiasaan baru ini, agar tidak ada respons negatif
dari negara penempatan," tutupnya.
Berikut ini tanggapan dari TETO: Kantor Perwakilan Taiwan (Taipei Economic and Trade Office,
TETO) dengan sungguh-sungguh mengklarifikasi bahwa mulai 18 Oktober 2020 hingga 18
November 2020 tercatat 70 kasus impor yang terinfeksi COVID-19 dan 28 kasus di antaranya
merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Meskipun tingkat rasionya termasuk tinggi,
Pemerintah Taiwan (R.O.C) tidak pernah menganggap Indonesia sengaja mengirimkan PMI yang
terinfeksi COVID-19. Saat ini, Pemerintah Taiwan dan Pemerintah Indonesia terus berusaha
melakukan berbagai pencegahan epidemi, serta tidak mempengaruhi hubungan antara
Indonesia dan Taiwan.
Mempertimbangkan kondisi epidemi global COVID-19 pada musim gugur dan musim dingin yang
terus meningkat dan peningkatan signifikan pada jumlah kasus dari luar negeri dalam satu bulan
terakhir. Pemerintah Taiwan, pada tanggal 18 November 2020 telah mengumumkan 'Langkah
Pencegahan Epidemi Khusus Musim Gugur dan Musim Dingin', serta menyesuaikan kebijakan
pencegahan epidemi yang mengharuskan semua pengunjung yang masuk ke Taiwan (termasuk
Warga Negara Taiwan dan Warga Negara Asing), terlepas dari tujuan masuknya, mulai 1
Desember 2020 hingga 28 Februari 2021, saat naik pesawat dan memasuki Taiwan harus
menunjukkan laporan PCR negatif dalam tiga hari terakhir.
178