Page 212 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 NOVEMBER 2020
P. 212

"Selain itu, kami juga kembali membantu pemulangan/repatriasi empat orang PMI yang terdiri
              dari  sepasang  suami  istri  dengan  kondisi  khusus,  dan  satu  orang  laki-laki  dan  satu  orang
              perempuan  tidak  berdokumen  dari  Shelter  KJRI  Kuching  melalui  PLBN  Entikong,  Sanggau,
              Kalbar,"  kata  kata  Kepala  KJRI  Kuching,  Yonny  Tri  Prayitno  dalam  keterangan  tertulisnya
              Sabtu(21/11)

              Sebanyak 84 orang PMI bermasalah itu terdiri dari 16 orang perempuan dan 68 orang laki-laki
              dari Depo Imigrasi Semuja, Serian, Serawak, katanya.

              Dia menambahkan, kesemua PMI bermasalah tersebut setibanya di PLBN Entikong diterima oleh
              Satgas Pemulangan WNI, BP2MI dan Imigrasi Entikong. "Kegiatan pemulangan PMI bermasalah
              tersebut  diawali  dengan  verifikasi  data  dan  penerapan  protokol  pencegahan  COVID-19,  baik
              yang repatriasi dari Shelter KJRI Kuching maupun yang deportasi dari Depo Imigrasi Semuja,
              Sarawak," ujarnya.

              Proses  pemulangan  repatriasi  dan  deportasi  PMI  tersebut  dapat  dilaksanakan  dengan  lancar
              berkat koordinasi yang baik antara KJRI Kuching dengan pihak-pihak terkait di Sarawak (Depo
              Imigrasi Semuja, CIQ Tebedu) dan semua pihak di PLBN Entikong, katanya.

              Sebelumnya,  KJRI  Kuching  juga  telah  membantu  pemulangan  atau  deportasi  sebanyak  264
              orang PMI bermasalah dari Depot Imigrasi Bekenu, Sarawak melalui pos CIQ Tebedu menuju
              PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. Tidak hanya itu, kami dari KJRI juga
              membantu pemulangan repatriasi 11 orang PMI bermasalah, yang terdiri lima orang wanita dan
              6 orang laki-laki. "Mereka direpatriasi karena mengalami permasalahan dengan majikan tempat
              bekerja mereka dan ketiadaan dokumen perjalanan mereka," katanya.

















































                                                           211
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217