Page 106 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 106

Ringkasan

              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  memberikan  apresiasi  kepada  kebijakan  yang
              diambil  Gubernur  DKI  Jakarta,  Jawa  Tengah  dan  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  terkait  upah
              minimum provinsi (UMP). Menurut Ketua KSPI Said Iqbal, ketiga gubernur tersebut menaikkan
              UMP dan mengabaikan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan (Menaker). Dia menilai, ini adalah
              langkah yang tepat.

              Surat Edaran yang dimaksud yakni, Surat Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Nomor
              11/HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum tahun 2021. Dalam SE tersebut, gubernur
              diminta tak menaikkan upah minimum tahun 2021 atau sama dengan tahun 2020.



              NAIKKAN UPAH MINIMUM, KSPI BERI APESIASI GUBERNUR DKI, JATENG DAN DIY
              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  memberikan  apresiasi  kepada  kebijakan  yang
              diambil  Gubernur  DKI  Jakarta,  Jawa  Tengah  dan  Daerah  Istimewa  Yogyakarta  terkait  upah
              minimum provinsi (UMP). Menurut Ketua KSPI Said Iqbal, ketiga gubernur tersebut menaikkan
              UMP dan mengabaikan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan (Menaker). Dia menilai, ini adalah
              langkah yang tepat.

              Surat Edaran yang dimaksud yakni, Surat Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Nomor
              11/HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum tahun 2021. Dalam SE tersebut, gubernur
              diminta tak menaikkan upah minimum tahun 2021 atau sama dengan tahun 2020.

              "Hari ini saya mengapresiasi langkah gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Jawa
              Tengah, Ganjar Pranowo, dan Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono yang telah
              menaikan  upah  minimum  provinsi  (UMP),"  ujar  Said  Iqbal  dalam  konferensi  pers,  Minggu
              (1/11/2020).

              "Hal ini benar, karena menggunakan PDB (produk domestik bruto) yaitu caranya menghitungnya
              year to year, September 2019 sampai September 2020, itu lah yang benar, naikan upah minimum
              provinsi,"  lanjut  dia.  Said  Iqbal  berharap,  seluruh  gubernur  menaikan  UMP/UMK/UMSK  2021
              dengan menggunakan dasar PDB ataupun pertumbuhan ekonomi ditambah inflasi di masing-
              masing daerahnya. Ia juga minta Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mencabut surat keputusan
              (SK) Gubernur Jawa Barat yang tidak menaikkan upah minimum provinsi.

              "Gubernur Jawa Barat Keliru menggunakan surat edaran menaker, maka harus menggunakan
              peraturan pemerintah atau PP Nomor 78 sebagaimana Gubernur Anies, Gubernur Ganjar dan
              Gubernur Sri Sutan," ujar dia.

              "Gunakanlah PDB ditambah dengan inflasi maka diputuskanlah berapa kenaikan upah minimum
              provinsi  dan  upah  minimum  kabupaten/kota  atau  upah  minimum  sektoral  kabupaten/kota,"
              lanjut  dia.  Said  Iqbal  berharap  semua  gubernur  mengikuti  langkah  yang  telah  dilakukan
              Gubernur  DKI,  Jateng  dan  DIY.  Lebih  lanjut,  Said  mengatakan,  klaim  25  Gubernur  telah
              menyetujui adanya penggunaan SE itu adalah keliru.

              Sebab,  berdasarkan  penelusuran  pihaknya,  itu  hanya  sosialisasi  dari  Kemenaker  pusat  ke
              provinsi, bukan tanda tangan SK Gubernur yang menyetujui menggunakan surat edaran Menaker
              untuk tidak menaikan UMP, UMK, ataupun UMSK. "Kesembronoan dan kekeliruan Menaker ini
              setidak-tidaknya  harus  dipertanggung  jawabkan  oleh  Menaker,  tidak  layak  Menaker  menjadi
              pejabat publik yang merugikan masyarakat banyak, khususnya kaum buruh," ujar Said Iqbal.

              "Selain itu, 2 November besok, KSPI, KSPSI Andi Gani, dan Gekanas bersama puluhan ribu buruh
              akan aksi di depan Mahkamah Konstitusi dan Istana Negara menyuarakan dua tuntutan, cabut

                                                           105
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111