Page 110 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 110

Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta. Menurut Anies, di tengah pandemi Covid-19, masih
              ada sektor usaha di Jakarta yang tumbuh positif dan diharapkan bisa menjaga daya beli pekerja
              sehingga kemudian mendorong perekonomian Ibu Kota tumbuh.

              Selain DKI Jakarta, provinsi lain yang menaikkan UMP asimetris adalah Jawa Tengah, Daerah
              Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan. Gubernur keempat provinsi tidak mengikuti arahan
              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  dalam  Surat  Edaran  Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor
              M/11/HK.04/X/

              2020 yang meminta agar upah minimum 2021 sama dengan UMP 2020.

              Peran pengawas

              Namun, penegakan kebijakan asimetris yang dipilih Pem-prov DKI Jakarta tidak mudah. Menurut
              peneliti ketenagakerjaan Pusat Penelitian Kepen-dudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
              (LIPI),  Tri-yono,  pengawas  ketenagakerjaan  di  daerah  memainkan  peran  krusial  untuk
              memetakan dan memilah usaha yang terdampak Covid-19 atau tidak.

              Di  sisi  lain,  perlu  ada  transparansi  pula  dari  perusahaan  mengenai  kondisi  keuangan  yang
              sebenarnya. "Jangan sampai pengusaha mengaku lagi lesu, tetapi ternyata sebenarnya sedang
              untung.  Ini  yang  menjadi  krusial.  Kalau  memang  kenaikan  upah  itu  mau  dibuat  bersyarat,
              implementasinya harus benar-benar dicermati dan transparan," kata Triyono.

              Setelah  provinsi  menetapkan  UMP  2021,  selanjutnya  pemerintah  kabupaten/kota  yang  akan
              menentukan  nilainya.  Dewan  Pengupahan  Kabupaten  Bekasi,  Jawa  Barat,  akan  rapat
              menentukan nilai upah minimum kabupaten (UMK) Bekasi 2021 pada Selasa (3/11).

              Dihubungi dari Jakarta, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi Suhup mengatakan, UMK
              Bekasi 2021 akan ditentukan pada Selasa dalam rapat Dewan Pengupahan Kabupaten Bekasi,
              yang merupakan lembaga tripartit berisi perwakilan pemerintah, pengusaha, dan pekerja.

              Adapun Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi Ika Indah Yarti mengatakan, Gubernur Jawa
              Barat Ridwan Kamil mengirim surat agar rekomendasi UMK Bekasi 2021 yang akan dikirim ke
              Pemprov Jabar sama dengan UMK 2020. Meski demikian, Pemerintah Kota Bekasi masih akan
              membahasnya bersama Dewan Pengupahan Kota Bekasi pekan ini.

              "Surat Gubernur sudah ada. Namun, tetap sesuai rencana akan dibahas terlebih dahulu bersama
              Dewan Pengupahan Kota Bekasi," kata Ika.
              Gubernur Jabar dalam surat Nomor 561/Kep.722-Yanbang-sos/2020 tentang UMP Jawa Barat
              2021 menetapkan UMP Jabar 2021 sama seperti tahun

              2020, yaitu Rp 1.810.351.

              Dihubungi  terpisah,  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Jabar  Taufik  Garsadi
              mengatakan, Gubernur Jabar memang mengirim surat kepada pemerintah kabupaten/kota agar
              rekomendasi penetapan UMK 2021 sama dengan UMK 2020. Surat edaran itu menindaklanjuti
              permintaan Menteri Ketenagakerjaan terkait upah minimum 2021.

              Disayangkan

              Sekretaris  Dewan  Pimpinan  Cabang  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)
              Bekasi Fajar Winamo mengatakan, keputusan Gubernur Jabar tidak menaikkan UMP 2021 sangat
              disayangkan  karena  tidak  berpihak  kepada  buruh.  "Kami  sangat  menyayangkan  keputusan
              Gubernur. Apalagi, di provinsi lain ada kenaikan. Sementara di Jawa Barat, kawasan industrinya
              paling padat," kata Fajar.


                                                           109
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115