Page 128 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 128

positive - Rachmat Taufik Garsadi (None) Kalau kita melihat inflasi year onyear pada September
              itu  1,7.  Maka  UMP  Jabar  (jika  mengikuti  formulasi  peraturan  pemerintah)  akan  turun.  Jalan
              tengahnya mengikuti surat edaran menteri agar UMP tetap sama seperti 2020

              positive - Harianto Butarbutar (Menteri Tenaga Kerja tentang Penetapan Upah Minimum Provinsi
              Tahun  2021)  Pemprov  Sumut  juga  mengikuti  surat  edaran  Menteri  Tenaga  Kerja  tentang
              Penetapan Upah Minimum Provinsi Tahun 2021

              neutral - Harianto Butarbutar (Menteri Tenaga Kerja tentang Penetapan Upah Minimum Provinsi
              Tahun 2021) Kesepakatan tidak menaikkan UMP dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah (PP)
              Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan surat edaran menteri itu juga menjadi dasar
              penetapan UMP 2021



              Ringkasan

              Dua provinsi, Jawa Timur (Jatim) dan DI Yogyakarta (DIY) menetapkan upah minimum provinsi
              (UMP) 2021 mengalami kenaikan. Keputusan diambil masing-masing pemerintah daerah, meski
              sudah ada surat edaran Menteri Tenaga Kerja (Menaker) yang menetapkan, tidak ada kenaikan
              UMP 2021.

              Di  Kota  Surabaya,  Gubernur  Jatim  Khofifah  Indar  Para-wansa,  Minggu  (1/11)  petang
              mengumumkan,  UMP  2021  di  wilayahnya  naik  5,56%  dari  2020.  Kenaikan  dengan  nilai  Rp
              100.000 sehingga UMP 2021 menjadi Rp 1.868.777. Sedangkan UMP 2020 sebesar Rp 1,7 juta.

              Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim sebelum menetapkan UMP 2021 telah melakukan rapat
              koordinasi  dengan  Dewan  Pengupahan  Jatim.  Rapat  dilakukan  setelah  ada  keputusan  dari
              Kemente-rian  Ketenagakerjaan  berkaitan  dengan  Surat  Edaran  (SE)  No  M/l  1/HK.04/2020
              Kementerian Ketenagakerjaan pada 26 Oktober 2020 lalu.



              JATIM DAN DIY TETAPKAN UMP 2021 NAIK

              Dua provinsi, Jawa Timur (Jatim) dan DI Yogyakarta (DIY) menetapkan upah minimum provinsi
              (UMP) 2021 mengalami kenaikan. Keputusan diambil masing-masing pemerintah daerah, meski
              sudah ada surat edaran Menteri Tenaga Kerja (Menaker) yang menetapkan, tidak ada kenaikan
              UMP 2021.

              Di  Kota  Surabaya,  Gubernur  Jatim  Khofifah  Indar  Para-wansa,  Minggu  (1/11)  petang
              mengumumkan,  UMP  2021  di  wilayahnya  naik  5,56%  dari  2020.  Kenaikan  dengan  nilai  Rp
              100.000 sehingga UMP 2021 menjadi Rp 1.868.777. Sedangkan UMP 2020 sebesar Rp 1,7 juta.

              Khofifah menjelaskan, Pemprov Jatim sebelum menetapkan UMP 2021 telah melakukan rapat
              koordinasi  dengan  Dewan  Pengupahan  Jatim.  Rapat  dilakukan  setelah  ada  keputusan  dari
              Kemente-rian  Ketenagakerjaan  berkaitan  dengan  Surat  Edaran  (SE)  No  M/l  1/HK.04/2020
              Kementerian Ketenagakerjaan pada 26 Oktober 2020 lalu.

              Dari hasil koordinasi itu, disepakati ada kenaikan UMP Jatim sebesar 5,56% atau sebesar Rp
              100.000 dibanding UMP Jatim 2020. Dengan begitu, UMP Jatim 2021 adalah Rp 1.868.777.
              Khofifah  menerangkan,  selama  ini  UMP  Jatim  masih  di  bawah  rata-rata  upah  menengah
              kabupaten-'kota (UMK) di Jatim. Untuk UMK terendah di Jatim pada 2020 adalah sebesar Rp 1,9
              juta.  Beberapa  daerah  dengan  UMK  terendah  itu  antara  lain  adalah  Sampang,  Situbondo,
              Pamekasan, Madiun, Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, dan Magetan.


                                                           127
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133