Page 130 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 130

Jabar dan Sumut

              Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil memuUiskan tidak ada kenaikan UMP
              2021 seperti tertuang dalam Keputusan Gubernur Jabar Nomor 561/ Kep.722-Yanbangsos'2020
              tentang Upah Minimum Provinsi Jabar Tahun 2021. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
              Jabar. Rachmat Taufik Garsadi menyatakan, penetapan UMP 2021 tetap sama seperti 2020

              sebesar Rp 1.810.351,36.

              Penetapan itu mengacu pada Peraturan Pemerintah 78/2015, dan surat edaran Menaker tentang
              Penetapan Upah Minimum Tahun 2021 Pada Masa Pandemi Covid-19, serta berita acara Dewan
              Pengupahan Provinsi Jabar tentang Rekomendasi Penetapan Upah Minimum tanggal 27 Oktober

              2020, dan Surat Rekomendasi Dewan Pengupahan Jabar Nomor 561/51 /X/Depeprov perihal
              Rekomendasi UMP Jabar 2021.
              Rachmat mengatakan, peraturan pemerintah mengakomodasi adanya penetapan upah sesuai
              dengan kebutuhan hidup layak (KHL). Dewan pengupahan tingkat provinsi dapat menetapkan
              KHL berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS). "Namun, sampai 27 Oktober 2020, rapat
              pleno dewan pengupahan, data BPS belum dirilis," ujarnya.

              Berdasarkan rilisan BPS pada triwulan II 2020, Rachmat menjelaskan, laju pertumbuhan ekonomi
              Jabar -5,98%. "Kalau kita melihat inflasi year onyear pada September itu 1,7. Maka UMP Jabar
              (jika mengikuti formulasi peraturan pemerintah) akan turun. Jalan tengahnya mengikuti surat
              edaran menteri agar UMP tetap sama seperti 2020," tutur Rachmat.

              Nominal upah minimum yang berlaku di Jabar pada 2020 mengacu pada Surat Edaran Gubernur
              Jabar Nomor

              561/75  Yanbangsos  tentang  Pelaksanaan  Upah  Minimum  Kabupaten/Kota  di  Daerah  Provinsi
              Jawa  Barat  tahun  2020  yang  ditetapkan  pada  21  November  2019.  Upah  minimum  tertinggi
              tercatat di Kabupaten Karawang sebesar Rp 4.594.324,54 sedangkan upah minimum terendah
              ada di Kota Banjar senilai Rp 1.831.884,83.

              Pemprov Sumatera Utara (Sumut) juga memutuskan tidak menaikkan UMP pada

              2021. Besaran upah masih mengikuti UMP2020 sebesar Rp 2,49 juta. Pelaksana Tugas (Plt)
              Kepala Dinas Tenaga Kerja Sumut, Harianto Butar-butar mengatakan, UMP tidak naik dengan
              mempertimbangkan situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung di daerah tersebut.

              "Pemprov Sumut juga mengikuti surat edaran Menteri Tenaga Kerja tentang Penetapan Upah
              Minimum Provinsi Tahun 2021," ujar Harianto Butarbutar, Minggu.

              Ia  mengatakan,  pihaknya  sudah  menggelar  rapat  membahas  masalah  UMP  dengan  dewan
              pengupahan  yang  juga  melibatkan  serikat  pekerja,  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)
              Sumut. "Kesepakatan tidak menaikkan UMP dikuatkan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor
              78 Tahun 2015 tentang Pengupahan dan surat edaran menteri itu juga menjadi dasar penetapan
              UMP 2021," katanya. [ARS/142/152/153/155]

              caption-

              Gubernur Jateng Ganjar Pranowo diparesiasi kalangan buruh karena menetapkan kenaikan UMP
              Jateng 2021.






                                                           129
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135