Page 134 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 134

nya menolak Inpres yang mengatur tentang pertumbuhan ekonomi. Menteri Ketenagakerjaan
              Ida  Fauziyah  (kiri)  berbincang  dengan  peserta  pelatihan  di  Balai  Pelatihan  Kerja  (BLK)
              Indramayu, Jawa Barat, Rabu (21/10).

              Dalam Peraturan Pemerintah mengenai rumus kenaikan upah, dua komponen utama digunakan
              yakni laju inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi. Tidak hanya sebatas kenaikan UMP 2021, dia
              mengharapkan  para  Gubernur,  Walikota  dan  Bupati  juga  bisa  mengalokasikan  APBD  untuk
              mendukung daya beli pekerja.

              Hal itu dapat dilakukan dengan memberikan subsidi atau diskon kepada pekerja penerima upah
              sebatas  UMP  untuk  membeli  kebutuhan  pokok.  "Semoga  kenaikan  UMP  2021  yang  akan
              ditetapkan  tanggal  1  November  2020  ini  di  kisaran  1,5%  -  2%  bisa  diterima  semua  pihak,
              sehingga kesejahteraan pekerja terjaga dan kelangsungan usaha terjamin," katanya.

              Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Harta-ti
              mengatakan  pemerintah  perlu  memiliki  strategi  agar  daya  beli  masyarakat  dapat  kembali
              tumbuh, di tengah pande-mic Covid-19 dan tak adanya kenaikan upah minimum bagi pekerja.

              Menurutnya,  pemerintah  harus  mengambil  peran  dengan  memberikan  subsidi  yang  tepat
              sasaran,  menjaga  stabilitas  harga  kebutuhan  pokok,  dan  memperkuat  program-program
              perlindungan sosial.
              "Kalau  mau  daya  beli  reco-very  pemerintah  harus  ambil  peran.  Jika  perlu  ini  ada  perluasan
              penerima  dana  sosial.  Perluasan  tersebut  bisa  bekerja  sama  dengan  industri-indus-tri  padat
              karya yang memang memiliki kemampuan rendah untuk menggaji karyawannya," kata Enny saat
              dihubungi.

              Pasalnya, menurut Enny, hal tersebut menjadi dilema pengusaha yang tidak mampu memberikan
              kenaikan upah kepada karyawan. Sebab, di tengah tekanan pandemi Covid-19, jika pengusaha
              harus  menaikan  gaji  pegawai,  maka  konsekuensi  yang  harus  dilakukan  adalah  melakukan
              efisiensi. Dalam hal ini efisiensi yang dilakukan pengusaha berupa pemutusan hubungan kerja
              (PHK).  Enny  menekan  insentif  program-program  perlindungan  sosial  dan  menjaga  stabilitas
              kebutuhan pokok perlu dilakukan agar tidak membebani


              atau menurunkan daya beli masyarakat.
              Apalagi, daya beli masyarakat berperan sangat besar untuk menggerakan ekonomi atau sebagai
              penentu  konsumsi  rumah  tangga.  "Ibaratnya  pemerintah  harus  mencari  gelombang  radio  di
              tengah hutan, harus benar-benar pas. Karena kalau daya beli turun nanti akan berdampak pada
              kegiatan sektor dunia usaha, permintaan rendah omzet akan turun," katanya.

              Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ha-riyadi Sukamdani mengatakan besaran
              upah yang tak naik pada 2021 sebagai dampak dari ekonomi yang masih tertekan pandemi
              Covid-19. Hal tersebut juga mengacu pada PP Pengupahan. Diam beleid itu penyesuaian upah
              minimum dilakukan dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi nasional, dan inflasi.

              Dia mengatakan ekonomi ke depan masih sulit karena bergantung pada ketersediaan vaksin
              corona.  Dengan  demikian,  kebijakan  pengupahan,  termasuk  kenaikan  upah  minimum  harus
              disesuaikan dengan kondisi terkini.
              Sejumlah kepala daerah bereaksi beragam dengan imbauan Menaker Ida ini. Gubernur Daerah
              Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tfengah memutuskan menaikan upah di wilayahnya.
              Sementara DKI Jakarta menaikkan upah secara parsial, yakni hanya bagi sektor yang mengalami
              pertumbuhan di tengah pandemi.




                                                           133
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139