Page 162 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 162

GANJAR ABAIKAN SE MENAKER

              Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tetap menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) tahun
              depan sebesar 3,27 persen. Padahal Menteri Tenaga Kerja melalui surat edaran mengimbau agar
              besaran upah tidak dinaikkan.

              Saat pengumuman penetapan UMP Jawa Tengah 2021, Ganjar mengatakan bahwa UMP Jateng
              tahun depan sebesar Rp 1.798.979,12. Artinya, terdapat kenaikan dibanding UMP 2020 yang
              sebesar  Rp  1.742.015.  Penetapan  UMP  Jateng  2021  tersebut  disampaikan  Ganjar  di  rumah
              dinasnya, Jumat (30/10). Ganjar mengatakan tidak menggunakan Surat Edaran Menteri Tenaga
              Kerja melainkan tetap berpegang teguh pada PP 78 Tahun 2015 tentang pengupahan.

              "Kami sudah menggelar rapat dengan berbagai pihak dan sudah mendengarkan masukan. Sudah
              kami tetapkan UMP Jateng tahun 2021 sebesar Rp1.798.979,12," kata Ganjar. Dasar penetapan
              UMP Jateng 2021 lanjut Ganjar adalah PP78/2015 tentang pengupahan. Selain itu, pertimbangan
              lain adalah hasil rapat dengan Dewan Pengupahan yang terdiri dari perwakilan serikat buruh,
              pengusaha, dan lainnya.

              Mereka semua lanjut Ganjar sudah diajak bicara dan memberi masukan-masukan. "UMP Jateng
              2021  ini  tidak  sesuai  dengan  Surat  Edaran  Menaker  yang  kemarin  dikeluarkan,  yang  intinya
              menyampaikan tidak naik atau sama dengan UMP 2020. Perlu saya sampaikan, bahwa UMP ini
              sesuai dengan PP 78/2015 tentang pengupahan yang mendasari pada pertumbuhan ekonomi
              dan inflasi. Dua hal ini yang coba kami pegang erat," terangnya.

              Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi year of year untuk September di Jawa Tengah
              sebesar 1,42 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 1,85 persen. "Dengan
              demikian, terdapat kenaikan sebesar 3,27 persen. Angka inilah yang kami pertimbangkan. Maka
              UMP Jateng 2021 kami tetapkan sebesar Rp 1.798.979,12 atau naik Rp 56.963,9," jelasnya. UMP
              ini  lanjut  Ganjar  akan  berlaku  untuk  seluruh  kabupaten/kota  di  Jawa  Tengah.  Seluruh
              Kabupaten/Kota  harus  menjadikan  pedoman  UMPdalam  penetapan  UMK  masing-masing.
              "Mereka punya waktu sampai tanggal 21 November nanti untuk menyusun itu (UMK). Dan ini
              kalimatnya dapat, artinya bisa iya bisa tidak. Pengalaman di Jawa Tengah, selama ini kami tidak
              menggunakan UMP melainkan UMK," jelasnya.

              Sementara  itu,  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  Jateng  Sakina  Rosellasari
              mengatakan, dengan penetapan UMP Jateng 2021 itu, maka Banjarnegara dan Wonogiri harus
              menyesuaikan. Sebab, UMK di dua kabupaten itu masih di bawah UMP. Sementara itu, kenaikan
              UMP Jateng 2021 sebesar 3,27 persen menjadi keprihatinan tersendiri bagi Asosiasi Pengusaha
              Indonesia (Apindo) Jateng. Ketua Apindo Jateng Frans Kongi mengungkapkan, dampak pandemi
              Covid-19  begitu  luar  biasa  di  berbagai  sektor  usaha.  "Banyak  PHK  dan  cashflowperusahaan
              terganggu, semestinya UMP atau UMK jangan dulu dinaikkan dalam kondisi pandemi," ujar Frans,
              Minggu (1/11). Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Jateng, Heru Budi Utoyo
              mengapresiasi keberanian Gubernur Jateng yang mengabaikan SE Menaker. (ekd,J14,bn-56).


















                                                           161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167