Page 402 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 402

UMP JATENG NAIK 3,27%, BURUH: ABAIKAN SE MENAKER SUDAH TEPAT

              Keputusan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menaikkan Upah Minimum Provinsi
              (UMP)  sebesar  3,27%  diapresiasi  kalangan  buruh.  Sebab,  Ganjar  berani  mengabaikan  Surat
              Edaran (SE) Menaker yang meminta upah minimum tahun 2021 tidak naik atau sama dengan
              tahun ini.

              "Kami memberikan apresiasi kepada pak Gubernur, yang berani mengabaikan SE Menaker dan
              tetap menaikkan UMP tahun depan. Memang sebenarnya, SE itu bisa dilaksanakan bisa tidak,
              dan pak Gubernur memilih tidak melaksanakan dan berpedoman pada PP 78 tahun 2015 tentang
              pengupahan. Kami mengapresiasi keberanian itu," kata sekertaris Konfederasi Serikat Pekerja
              Nasional (KSPN) Jateng, Heru Budi Utoyo saat dikonfirmasi, Sabtu (31/10/2020).

              Menurutnya, SE Menaker memang harus diabaikan. Tidak hanya oleh Ganjar, tapi oleh kepala
              daerah lain di Indonesia. "Karena SE itu kedudukannya masih di bawah PP, jadi harus diabaikan.
              Maka kami menilai, sudah tepat langkah pak Ganjar yang mengabaikan edaran Menaker ini,"
              imbuhnya.

              Meskipun sebenarnya, kenaikan UMP sebesar 3,27% lanjut Heru masih sangat jauh dari harapan
              buruh. Akan tetapi, buruh merasa bersyukur masih ada kenaikan di tengah kondisi pandemi saat
              ini.  "Ya  sebenarnya  masih  belum  cukup,  tapi  kami  merasa  bersyukur,  masih  ada  kenaikan,"
              ucapnya.

              Heru berhap, kenaikan UMP 2021 diikuti pada kenaikan UMK di 35 Kabupaten/Kota. Bupati/Wali
              Kota diminta menyesuaikan dengan mempedomani survei kebutuhan hidup layak, pertumbuhan
              ekonomi dan inflasi.

              "Karena  UMP  adalah  pedoman  untuk  Bupati/Wali  Kota  dalam  penetapan  UMK,  maka  harus
              diikuti.  Kami  berharap  pak  Ganjar  mau  mendorong  kabupaten/kota  menaikkan  UMK  di
              wilayahnya masing-masing," imbuhnya.
              Menurut Heru, pandemi Covid-19 memang memukul banyak sektor, termasuk industri. Namun,
              tidak  bisa  menjadi  alasan  pemerintah  tidak  menaikkan  upah  buruh.  Sebab,  tidak  semua
              perusahaan terdampak akibat pandemi ini dan masih bisa berproduksi. "Jadi tidak bisa dianggap
              semua  tidak  mampu.  Kalau  memang  nanti  ada  yang  tidak  mampu,  silahkan  melakukan
              menempuh mekanisme untuk penangguhan," pungkasnya.


























                                                           401
   397   398   399   400   401   402   403   404   405   406   407