Page 621 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 621

neutral - Timboel Siregar (Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia) Saya menilai permintaan
              Menaker untuk tidak menaikkan upah minimum di 2021 dan adanya usulan SP yang meminta
              kenaikan  upah  minimum  di  2021  sebesar  8  persen  adalah  tidak  tepat.  Harus  dicari  solusi
              kenaikan UM 2021 dengan tetap mempertimbangkan kesejahteraan pekerja dan kelangsungan
              usaha

              positive - Timboel Siregar (Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia) Semoga kenaikan UMP
              2021 yang akan ditetapkan tanggal 1 November 2020 ini di kisaran 1,5 persen - 2 persen bisa
              diterima semua pihak, sehingga kesejahteraan pekerja terjaga dan kelangsungan usaha terjamin



              Ringkasan

              Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Riden Hatam Aziz menolak tak
              adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi ( UMP ) pada 2021 mendatang. Menyusul terbitnya
              Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/ll/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah
              Minimum Tahun 2021 Pada Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

              Menurutnya,  SE  anyar  itu  mencerminkan  jika  pemerintah  terlalu  condong  akan  kepentingan
              pengusaha, sehingga dinilai lupa akan nasib buruh. Alhasil dia memberi julukan baru terhadap
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebagai menteri kepengusahaan.


              BERPIHAK KE PENGUSAHA, BURUH SEBUT MENAKER SEBAGAI MENTERI APINDO

              Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Riden Hatam Aziz menolak tak
              adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi ( UMP ) pada 2021 mendatang. Menyusul terbitnya
              Surat Edaran (SE) Menteri Ketenagakerjaan Nomor M/ll/HK.04/X/2020 tentang Penetapan Upah
              Minimum Tahun 2021 Pada Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19).

              Menurutnya,  SE  anyar  itu  mencerminkan  jika  pemerintah  terlalu  condong  akan  kepentingan
              pengusaha, sehingga dinilai lupa akan nasib buruh. Alhasil dia memberi julukan baru terhadap
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebagai menteri kepengusahaan.

              "Ibu  Ida  Fauziyah  ini  bukan  Menteri  Ketenagakerjaan,  tetapi  Menteri  Apindo  atau  Menteri
              Kepengusahaan.  Jadi,  sekali  lagi  saya  katakan  ibu  Ida  Fauziyah  ini  adalah  menteri
              kepengusahaan, karena apa yang dikatakan Apindo itu yang selalu dia ikuti," tegasnya dalam
              Konferensi Pers KSPI, Jumat (30/10).

              Aziz  mengatakan,  ketidakberpihakan Menaker  terhadap  kaum  buruh  tercermin  dari  acap  kali
              kebijakan  yang  dikeluarkan  lebih  mementingkan  kepentingan  kelompok  pengusaha.
              Sebagaimana tercermin dalam Surat Edaran (SE) Tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan
              Hari Raya (THR) Keagamaan Tahun 2020.

              "Di mana Menteri Ketenagakerjaan harusnya juga memfasilitasi kepentingan kedua belah pihak,
              tetapi  ini  tidak.  Seperti  saat  penerbitan  SE  THR  itu,  pengusaha  yang  minta  kelonggaran
              pembayaran THR Idul Fitri langsung dipenuhi. Bahkan bisa dicicil," terangnya "Nah sekarang
              ketua  Apindo  mulai bulan  Mei  saya  sudah  mendengar  untuk  UMK  2021 tidak  bisa  naik,  lalu
              ditambahkan pengusaha lain. Nah direspons lagi oleh Menaker Ibu Ida Fauziyah dengan surat
              edaran tentang tidak naiknya upah pada 2021 kan," tutup dia.
              Reporter: Sulaeman Sumber: Merdeka.com Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker),
              Ida Fauziyah menetapkan upah minimum pada 2021 sama dengan 2020. Hal tersebut tertulis



                                                           620
   616   617   618   619   620   621   622   623   624   625   626