Page 646 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 646

Judul               4 Alasan UMP Harus Naik Versi Buruh
                Nama Media          suara.com
                Newstrend           Peraturan Upah Minimum
                Halaman/URL         https://www.suara.com/bisnis/2020/10/30/132707/4-alasan-ump-
                                    harus-naik-versi-buruh
                Jurnalis            Iwan Supriyatna
                Tanggal             2020-10-30 13:27:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Kementerian Ketenagakerjaan
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Narasumber

              negative - Kahar S Cahyo (Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja
              Indonesia)  Menaker  sepertinya  tidak  memiliki  sensitivitas  nasib  buruh,  hanya  memandang
              kepentingan pengusaha semata

              negative - Kahar S Cahyo (None) Sebagai contoh, di DKI Jakarta, kenaikan upah minimum dari
              tahun 1998 ke 1999 tetap naik sekitar 16 persen, padahal pertumbuhan ekonomi tahun 1998
              minus 17,49 persen. Begitu juga dengan upah minimum tahun 1999 ke 2000, upah minimum
              tetap naik sekitar 23,8 persen, padahal pertumbuhan ekonomi tahun 1999 minus 0,29 persen



              Ringkasan

              Tidak  adanya  kenaikan  Upah  Minimum  Provinsi  (  UMP  )  pada  tahun  2021  sesuai  dengan
              keputusan  Surat  Edaran  (SE)  Menteri  Ketenagakerjaan  Republik  Indonesia  Nomor
              11/HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum tahun 2021 pada Masa Pandemi Covid-19
              membuat kalangan buruh naik pitam.

              Buruh menilai Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah tidak memiliki hati nurani.



              4 ALASAN UMP HARUS NAIK VERSI BURUH

              Tidak  adanya  kenaikan  Upah  Minimum  Provinsi  (  UMP  )  pada  tahun  2021  sesuai  dengan
              keputusan  Surat  Edaran  (SE)  Menteri  Ketenagakerjaan  Republik  Indonesia  Nomor
              11/HK04/X/2020 tentang Penetapan Upah Minimum tahun 2021 pada Masa Pandemi Covid-19
              membuat kalangan buruh naik pitam.
              Buruh menilai Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah tidak memiliki hati nurani.

              "Menaker  sepertinya  tidak  memiliki  sensitivitas nasib  buruh,  hanya  memandang  kepentingan
              pengusaha semata," kata Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja
              Indonesia (KSPI) Kahar S Cahyo dalam konfrensi pers virtual, Jumat (30/10/2020).
                                                           645
   641   642   643   644   645   646   647   648   649   650   651