Page 73 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 73

rasa keadilan dalam penetapan upah tersebut. Bagi kegiatan usaha yang terdampak Covid-19,
              Pemprov DKI menetapkan UMP 2021 tidak mengalami kenaikan atau sama dengan UMP 2020.
              "Sedangkan,  kegiatan  yang  tidak terdampak  Covid-19  dapat  mengalami  kenaikan  UMP  2021
              yang besarannya mengikuti rumus pada PP Nomor 78 Tahun 2015," kata Anies, Ahad (31/10).

              Menurut Anies, untuk memberikan perlindungan dan kelangsungan bekerja bagi pekerja, serta
              menjaga  kelangsungan  usaha,  perlu  dilakukan  penyesuaian  terhadap  penetapan  UMP  dalam
              situasi pemulihan ekonomi pada masa pandemi. Namun, kata dia, masih terdapat sektor usaha
              yang tidak terlalu terdampak, bahkan masih dapat teius tumbuh positif pada masa pandemi ini.

              Sektor-sektor  usaha  tersebut  yang  diharapkan  dapat  menjaga  daya  beli  pekerja  yang  akan
              mendorong tumbuhnya perekonomian di DKI Jakarta. Besarnya kenaikan upah setiap tahunnya
              sering kali dianggap menjadi satu-satunya faktor peningkatan kesejahteran pekerja/buruh.

              Kendati demikian, Pemprov DKI Jakarta disebut berupaya untuk membuat alternatif-alternatif
              selain kenaikan upah dalam rangka peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh di DKI Jakarta.
              Pemprov DKI Jakartajuga berkolaborasi dengan masyarakat, khususnya

              pekerja/buruh, dalam rangka menyusun program-program peningkatan kesejahteraan.

              Pemprov  DKI  Jakartajuga  berupa  ya  untuk  membuat  alternatif-alternatif  lain  selain  kenaikan
              upah dalam rangka peningkatan kesejahteraan pekerja/buruh di DKI Jakarta.

              Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Manuara Siahaan mengatakan, keputusan Pemprov DKI.
              Jakarta tidak menaikkan upah minimum provinsi (UMP) 2021 untuk pemsahaan yang terdampak
              Covid-19 dinilai tepat. Hal itu lantaran menurutnya sesuai dengan kondisi perekonomian saat ini
              di tengah goncangan pandemi Covid-19.

              "Kita melihatnya dari segi realitas ekonomi, jadi dalam kondisi ekonomi serba susah ldta tidak
              melihat setuju atau tidak setuju, tapi meletakkan pertimbangan pada realitas yang ada," kata
              Manuara, Ahad (1/11).

              Ketua  Umum  DPD  Himpunan  pengusaha  pribumi  Indonesia  (HIPPI)  DKI  Jakarta,  Sarman
              Simanjorang mengatakan, kebijakan terkait UMP DKI Jakarta 2021 dinilai sebagai keputusan
              yang adil. Dia menjelaskan, sekitar 90 persen lebih pengusaha di Jakarta terdampak pandemi
              Covid-19.

              "Hampir delapan bulan berbagai sektor usaha mengalami omzet yang anjlok, sehingga membuat
              cash flow pengusaha terganggu bahkan sudah banyak yang melakukan PHK dan merumahkan
              pekerjanya," kata Sarman.

              Sarman menyebutkan sederat usaha yang terdampak, mulai dari hotel, restoran, cafe, catering,
              pusat perdagangan, mal, properti, otomotif, transportasi, hingga event organizer. Bahkan, kata
              dia, sektor hiburan malam yang jumlahnya cukup banyak tidak tahu lagi nasibnya saat ini karena
              hampir delapan bulan tutup.















                                                           72
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78