Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 NOVEMBER 2020
P. 88

PAK JOKOWI SUDAH TANDA TANGAN?

              UNDANG-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang disahkan DPR, 5 Oktober lalu, masih berada di
              meja Presiden Jokowi. Pertanyaannya, apakah Pak Jokowi sudah teken? Bila Presiden tidak tanda
              tangan, maka sesuai aturan, UU Ciptaker akan sah menjadi undang-undang. Artinya, Pak Jokowi
              masih punya 4 hari lagi sebelum UU Ciptaker berlaku.

              Aturan  yang  dimaksud  yakni  UU  Nomor  12  Tahun  2011  tentang  Pembentukan  Peraturan
              Perundang-undangan. Dalam UU itu diatur bahwa Presiden punya waktu 30 hari untuk meneken
              atau tidak meneken UU hasil pengesahan DPR sebelum UU itu berlaku.

              Apakah Presiden sudah teken UU Ciptaker? Rakyat Merdeka menanyakan soal ini kepada Jubir
              Presiden Fadjroel Rachman dan Staf Khusus Presiden Dini Purwono. Namun, pesan singkat dan
              telepon tidak direspons. Akhir pekan lalu. Dini memastikan, naskah UU tersebut sudah ada di
              meja Presiden dan menunggu untuk diteken.

              Anggota  Baleg  DPR  Mulyanto  mengaku  heran,  kenapa  Presiden  belum  juga  tanda  tangan.
              Mestinya, Jokowi tak perlu waktu lama untuk segera tanda tangan, agar UU Ciptaker segera jadi
              undang-undang. Apalagi UU itu diusulkan oleh pemerintah.

              Politisi PKS ini menduga, belum ditekennya UU Ciptaker tak lepas dari banyak persoalan dalam
              pembentukan legislasi tersebut. Misalnya, kasus penghapusan Pasal 46 UU Migas di UU tersebut.
              Menurut dia, tindakan mengurangi atau mengubah naskah RUU yang sudah disahkan adalah
              pelanggaran hukum yang serius.

              "Yang jadi pertanyaan apakah dimasukannya pasal tersebut dalam naskah 5 Oktober setelah
              disahkan di sidang paripurna DPR adalah perbuatan sengaja atau seksdar soal kelalaian," kata
              Mulyanto, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

              Menurut dia, di hari terakhir Panja RUU Ciptaker. diambil keputusan tingkat satu dalam Pleno
              Baleg bersama Menteri terkait, pasal tersebut untuk didrop. Namun, pasal tersebut bisa muncul
              kembali bahkan setelah RUU Ciptaker disahkan di Rapat Paripurna (5/10).

              Pengamat hukum tata negara Margarito Kamis ikut heran mengapa UU tersebut sampai sekarang
              belum diteken. Apalagi Jokowi memastikan tak akan mengeluarkan Perppu.

              "Jadi tunggu apa lagi sebenarnya," kata Margarito, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

              Soal akan adanya gugatan UU Cipta Kerja di Mahkamah Konstitusi (MK), Margarito tak yakin
              gugatan tersebut bakal dikabulkan hakim. Pasalnya, isi UU tersebut sangat kompleks. Terdiri
              atas seribu lebih pasal. Belum ayatnya.

              "Karena pasalnya banyak, mau perkara mana yang dipersoalkan. Penggugat bisa tersesat kalau
              tidak jeli," ungkapnya.

              Sementara itu, Anggota DPD yang juga Pakar Hukum Tata Negara Jimly  Asshiddiqie menilai
              penggugat punya peluang untuk menang dalam uji materi di MK. Menurut dia, para pembuat UU
              itu bukan malaikat yang tak bisa salah.

              "Dengan seribu pasal lebih pasti ada pasal yang tumpang tindih atau bertabrakan " kata Jimly,
              tadi malam.
              Sebelumnya,  Jimly  tetap  menyarankan  Jokowi  untuk  menangguhkan  UU  tersebut.  Waktu
              penangguhan  bisa  dipakai  untuk  melakukan  sosialisasi  menyeluruh,  meredakan  kondisi,  dan
              menyesuaikan perangkat hukum baru itu dengan pelaksanaan teknisnya.



                                                           87
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93