Page 11 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 11

#TolakOmnibusLaw,  GagalkanOminbusLaw,  dan  lain-lain.  Dan  ada  klaster  kecil  yang
              mendukung, misal dengan tagar #RUUCiptakerLindungiPekerja
              neutral - Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Pembahasan RUU Cipta
              Kerja sudah mencapai 70%. Sudah disampaikan di pidato ketua DPR, Cipta Kerja akan dibahas
              dan ditargetkan bisa selesai dalam masa sidang ini

              positive - Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Investasi dan kaitannya
              dengan  RUU  Cipta  Kerja  [Ciptaker],  tentu  yang  ingin  diselesaikan  Ciptaker  adalah  obesitas
              regulasi.  Ini  akan  jadi  kesempatan  untuk  pemulihan  ekonomi  dan  percepatan  penguatan
              reformasi atau transformasi perekonomian

              positive - Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) Kita berharap dengan
              diselesaikannya RUU Cipta Kerja dan dengan trade war, diharapkan ada inflow dari FDI [foreign
              direct investment/ investasi asing langsung] yang bisa masuk dari negara-negara yang ingin
              melakukan investasi dengan melihat domestic market Indonesia dan tersedianya resource atau
              bahan baku di RI



              Ringkasan

              Kalangan serikat buruh kembali berencana menggelar aksi turun ke jalan pekan depan untuk
              menuntut  penghentian  pembahasan  Rancangan  Undang-Undang  (RUU)  Omnibus  Law  Cipta
              Kerja. Ini terkait sikap DPR yang terus melanjutkan pembahasan RUU kontroversial itu.

              Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) se-Jawa Tengah (Jateng) berencana menggelar aksi
              menolak RUU Cipta Kerja pada Senin (24/8) mendatang.



              MELAWAN DI MEDSOS HINGGA JALANAN
              SOLO---Kalangan serikat buruh kembali berencana menggelar aksi turun ke jalan pekan depan
              untuk  menuntut  penghentian  pembahasan  Rancangan  Undang-Undang  (RUU)  Omnibus  Law
              Cipta Kerja. Ini terkait sikap DPR yang terus melanjutkan pembahasan RUU kontroversial itu.

              Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) se-Jawa Tengah (Jateng) berencana menggelar aksi
              menolak RUU Cipta Kerja pada Senin (24/8) mendatang. Sedangkan sehari setelahnya, yakni
              Selasa (25/8), giliran Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang menggelar aksi besar-
              besaran di 20 provinsi.

              Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) RSPN Karanganyar, Hariyanto, mengatakan sebenarnya
              serikat tersebut sudah melakukan aksi menolak omnibus law di  Jakarta pada 13 Agustus lalu.
              Namun  aksi  akan  kembali  dilakukan  pada  24  Agustus  lantaran  pemerintah  dan  DPR  masih
              bergeming.
              "Aksi akan dipusatkan di Gedung DPRD Jateng dalam rangka menolak RUU Omnibus Law Cipta
              Kerja. Karena berdasarkan kajian dari tim KSPN, RUU itu cacat hukum dan sangat mencederai
              kesejahteraan buruh. Itu karena sistem kontrak dan outsourcing dilegalkan di semua sektor.
              Tidak pandang bulu, semua akan bisa dikenakan kontrak dan outsourcing," ujar Hariyanto saat
              dihubungi Espos, Selasa.

              Hariyanto menyebut aturan-aturan baru terkait kontrak kerja menjadi hal paling disorot oleh
              serikat pekerja. Dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, status kontrak dan outsourcing
              hanya  boleh  diterapkan  pada  pekerjaan  tambahan  dan  musiman,  bukan  pekerjaan  inti.


                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16