Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 13
RUU Cipta Kerja tak hanya memantik penolakan dari kalangan serikat pekerja. RUU berkonsep
omnibus law, tak hanya Cipta Kerja, terus diperdebatkan di media sosial Twitter oleh para
warganet. Sejumlah akun dengan pengikut besar menyuarakan penolakan itu.
Dari analisis Drone Emprit terhadap percakapan di Twitter, muncul dua klaster. Satu pihak
menolak omnibus law dan satu klaster lainnya mendukung RUU Cipta Kerja.
"Ada sebuah klaster besar yang menguasai percakapan di Twitter, yaitu klaster yang kontra
terhadap omnibus law dengan tagar #TolakOmnibusLaw, GagalkanOminbusLaw, dan lain-lain.
Dan ada klaster kecil yang mendukung, misal dengan tagar #RUUCiptakerLindungiPekerja," cuit
pakar Drone Emprit, Ismail Fahmi, melalui akun TWitter @ismailfahmi, Senin (17/8).
Menurut Ismail, ramainya percakapan tentang RUU Cipta Kerja ini dimulai munculnya tagar
IndonesiaButuhKerja dari Instagram pada 10 - 12 Agustus. Kampanye mendukung RUU Cipta
Kerja ini melibatkan para selebritis atau influencer dan akun lain. Lalu mulai 13 Agustus, terjadi
serangan balik dari warganet baik di Instagram maupun di Twitter.
Saat itu, unggahan di Instagram yang paling banyak disukai dengan tagar #lndonesiaButuhKerja
mulai berisi kritik dan serangan kepada para selebritas endorser. Yang paling banyak mendapat
likes adalah dari akun @kolektifa, @indonesiafeminis, dan @bangsamahasiswa.
Sedangkan pada rentang 10-17 Agustus, muncul sejumlah tagar penolakan terhadap RUU
Omnibus Law Cipta Kerja. Tagar-tagar itu seperti #JegalOmnibusLaw (11.623 kicauan),
nolakomnibuslaw (8.707 kicauan), #GagalkanOminbusLaw (6.696 kicauan), GejayanlsCalling
(4.389 kicauan), dan #jegalsampaigagal (4.346 kicauan).
Sejumlah akun yang paling banyak berpengaruh dalam kicauan-kicauan perlawanan tersebut
adalah @wwwWINNERrr, @FraksiRakyat_ID, @bintangiwirayasa, @GreenpeacelD, dan
@podoradong.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan
pembahasan RUU Cipta Kerja sudah mencapai 70%. Penyelesaian RUU ini memang cukup alot
mengingat banyak pihak yang terkait. Ini terutama kebijakan dari sisi pekerja yang banyak
mendapatkan kritik.
"Pembahasan RUU Cipta Kerja sudah mencapai 70%. Sudah disampaikan di pidato ketua DPR,
Cipta Kerja akan dibahas dan ditargetkan bisa selesai dalam masa sidang ini," ujar Airlangga
dalam Konferensi Pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2021, Jumat (14/8) lalu.
Dia mengklaim dengan progres yang telah mencapai 70%, beberapa isu krusial sudah disepakati.
Baik terkait ketenagakerjaan, antara tripartit pekerja, pengusaha, dan pemerintah dalam rapat
yang dipimpin Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Di sisi lain, Airlangga mengklaim RUU Cipta Kerja akan memangkas obesitas regulasi yang selama
ini menghambat investasi. Karena itu, pemulihan ekonomi dapat berlangsung lebih cepat jika
investasi dapat segera masuk dengan aturan yang lebih efisien.
"Investasi dan kaitannya dengan RUU Cipta Kerja [Ciptaker], tentu yang ingin diselesaikan
Ciptaker adalah obesitas regulasi. Ini akan jadi kesempatan untuk pemulihan ekonomi dan
percepatan penguatan reformasi atau transformasi perekonomian," kata Airlangga.
Dalam RUU Cipta Kerja, lanjut Airlangga, juga mencakup perizinan terkait usaha menengah,
kecil, dan mikro (UMKM) beserta kepastian hukumnya. "Kita berharap dengan diselesaikannya
RUU Cipta Kerja dan dengan trade war, diharapkan ada inflow dari FDI [foreign direct
investment/ investasi asing langsung] yang bisa masuk dari negara-negara yang ingin melakukan
12