Page 115 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 115
kelompok nelayan di Desa Kaliwlingi. Masing-masing kelompok nelayan mendapat bantuan
senilai Rp40 juta.
Ia menjelaskan, bantuan ini adalah bentuk kehadiran Negara kepada pekerja migran yang
bekerja sebagai ABK . Sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan
Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI), negara wajib memberikan pelindungan, baik kepada para
pekerja migran maupun keluarganya.
"Pada hakekatnya UU ini menekankan perlindungan pada pemenuhan dan penegakan hak asasi
manusia, pelindungan hukum, ekonomi dan sosial, tidak hanya bagi pekerja migran, namun juga
kepada keluarganya," ujarnya.
Dirinya juga turut menyosialisasikan mekanisme penempatan dan perlindungan PMI sebagai
ABK di kapal berbendera asing. Menurutnya, berbagai latar belakang masalah yang kerap
mendera pekerja migran, khususnya yang bekerja sebagai ABK seperti Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK). Serta gaji tidak dibayar, penipuan, kecelakaan kerja, perlakuan tidak manusiawi,
hingga meninggal saat bekerja dan di larung di perairan lepas, tak terlepas dari kurangnya
pemahaman akan prosedur bekerja di luar negeri.
Ia menyarankan demi keamanan, serta sebagai bagian dari perlindungan awal sebelum
berangkat, saya ingin mengingatkan kepada seluruh calon PMI, sebelum berangkat harus
memahami isi perjanjian kerja laut sebelum ditandatangani dan mengetahui kredibilitas, serta
legalitas perusahaan yang akan memberangkatkan.
"Informasi terkait kredibilitas dan legalitas perusahaan bisa diakses di Kantor Dinas Tenaga Kerja
setempat atau Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA)," pungkasnya.
" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020 Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, Pekerja Migran Indonesia (PMI) merupakan
cerminan citra bangsa di luar negeri.
"Secara khusus, saya ingin mengingatkan kepada anak-anakku Pekerja Migran Indonesia, bahwa
menjadi PMI bukan berarti tidak terdapat tanggung jawab dan peran yang dapat diemban dalam
mengisi dan mempertahankan kemerdekaan," kata Ida dalam Dialog Memerdekakan PMI Menuju
Indonesia Maju, Minggu (16/8/2020).
Pekerja Migran Indonesia merupakan cerminan citra bangsa Indonesia. Dengan adanya
kesempatan bekerja di luar negeri, Ida berharap PMI-PMI mempunyai tujuan atau mimpi yang
ingin dicapai.
"Cintailah pekerjaan tersebut dan lakukan dengan sungguh-sungguh. Tanamkan sikap mau terus
belajar dan tidak alergi terhadap kritik yang membangun," ujarnya.
Lanjutnya, sebagai bangsa yang merdeka, kedudukan Indonesia setara dengan bangsa lain.
Menurutnya hal ini sangat relevan dengan keseharian Pekerja Migran Indonesia. Karena Pekerja
Migran berhadapan langsung dengan pemberi kerja dan rekan kerja yang berbeda kebangsaan.
Maka dari itu, ia berpesan kepada Pekerja Migran Indonesia untuk menerapkan sikap menghargai
orang-orang di sekitar, baik itu pemberi kerja, sesama pekerja migran, masyarakat umum, aparat
pemerintah negara tujuan, maupun jajaran Perwakilan Indonesia.
"Saat berada jauh dari Tanah Air, perlu untuk memupuk kepedulian antar sesama, saling
membantu, dan toleransi. Kerja kita, mencerminkan prestasi bangsa," pungkasnya..
114