Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 113

TIM PERUMUS DPR-SERIKAT BURUH AKAN SERAHKAN DIM RUU CIPTAKER

              JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan kelompok serikat buruh telah membentuk tim
              perumus yang akan membahas RUU Cipta Kerja. Hasil dari tim tersebut, nantinya juga akan
              menghasilkan daftar invetarisasi masalah (DIM) yang nantinya akan diserahkan ke panitia kerja
              Badan Legislasi (Baleg) DPR untuk dibahas.

              "Setelah tim perumus menghasilkan semacam DIM, nanti akan dikumpulkan kembali oleh Pak
              Dasco dan pimpinan panja Baleg, seluruh atau mayoritas anggota panja Baleh  RUU Cipta Kerja
              membahasa secara langsung pasal demi pasal hasil dari tim perumus tersebut," ujar Presiden
              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI),  Said  Iqbal  di  Gedung  Nusantara  II,  Kompleks
              Parlemen, Jakarta, Selasa (18/8).

              Dengan adanya DIM tersebut, pemerintah dan DPR akan menerima pandangan dari kelompok
              serikat  buruh  perihal  RUU  Cipta  Kerja,  khususnya  klaster  ketenagakerjaan.  Sehingga
              pembahsannya nanti dipastikan menerima pandangan banyak pihak untuk memenuhi tripartit
              pembuatan undang-undang.

              "Dengan demikian diharapkan apa yang menjadi permintaan kawan-kawan serikat buruh dan
              masyarakat sipil lainnya, khususnya klaster ketenagakerjaan bisa goal sesuai harapan dengan
              kawan-kawan serikat," katanya.
              Menurutnya, tim perumus yang dibentuk oleh DPR dan serikat buruh ini lebih kuat ketimbang
              tim  teknis  yang  dibentuk  oleh  pemerintah.  Kementerian  Ketenagakerjaan,  kata  Said,  hanya
              berusaha  membuat  bahwa  pemerintah  telah  memenuhi  tripartit  pembuatan  undang-undang,
              dengan mengajak bergabung sejunlah kelompok buruh.

              "Di sana hanya sebatas alat legitimasi atau maaf dalam tanda petik stempel. Bahwa pemerintah
              telah memenuhi prosedur tripartit RUU Cipta Kerja telah melibatkan tripartit. Itu hanya stempel,"
              kata Said.
              Namun, Said menghargai sikap kelompok buruh yang bergabung dengan tim teknis Kementerian
              Ketenagakerjaan sebagai bagian dari demokrasi. Meskipun ia mengeklaim, kelompok buruh yang
              tergabung  dalam  tim  tersebut  hanya  25  persen  dari  seluruh  kelompok  buruh  yang  ada  di
              Indonesia.
              "Jadi  75  persen  yang  mewakili  anggota  serikat  buruh  terlibat  dalam  tim  perumus  untuk
              membentuk semacam DIM untuk pegangan panja Baleg," ucapnya.

              Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Willy Aditya menegaskan, pihaknya tak memasang
              target waktu penyelesaian RUU Cipta Kerja. Menurutnya, panitia kerja (Panja) Baleg akan terus
              menampung  aspirasi  banyak  pihak  perihal  poin-poin  yang  dikritisi  oleh  serikat  buruh  dan
              kelompok masyarakat sipil.

              "Substansinya  kan  Baleg  membahas  yang  terjadi  dan  apa  yang  berkembang,  (Baleg)  tidak
              pernah membuat target waktu. Inikan bukan angkot yang punya setoran," ujar Willy.

              Ia menjelaskan, panja Baleg telah menyelesaikan sekira dua ribu daftar inventarisasi masalah
              (DIM) dari delapan ribu. Rencananya, tim perumus RUU Cipta Kerja yang terdiri dari pihak DPR
              dan serikat buruh akan membahas poin-poin yang dinilai bermasalah.

              "Jadi  itu  yang  substansial  yang  benar-benar  melinatkan  pikiran,  bahkan  di  kementerian  saja
              banyak yang berbeda. Itu yang kemudian kita dudukkan bersama," ujar Willy..




                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118