Page 208 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 AGUSTUS 2020
P. 208

ekonomi dapat berlangsung lebih cepat jika investasi dapat segera masuk dengan aturan yang
              lebih efisien
              neutral - Said Iqbal (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) ujar Puan dalam pidatonya
              pada  rapat  paripurna  pembukaan  masa  sidang  I  2020-2021  di  Gedung  Paripurna,  Kompleks
              Parlemen, Jumat (14/8/2020). Kelanjutan pembahasan RUU, termasuk RUU Ciptaker, menurut
              Puan lantaran DPR harus bisa bekerja menjalankan fungsi legislasi kendati dihadapkan pada
              kendala berupa pandemi Covid-19



              Ringkasan

              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (    KSPI    )  Said  Iqbal  menilai,  cita-cita
              kemerdekaan sulit diwujudkan jika RUU Cipta Kerja (omnibus law) disahkan. Hal ini, karena, di
              dalam  RUU  yang  saat  ini  sedang  dibahas  di  DPR  itu  ada  sejumlah  pasal  yang  justru  akan
              mereduksi hak-hak kaum buruh dan masyarakat kecil yang lain.



              TOLAK OMNIBUS LAW, RIBUAN BURUH GELAR DEMO BESAR-BESARAN PADA 25
              AGUSTUS

              Jakarta -  Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (  KSPI  ) Said Iqbal menilai, cita-cita
              kemerdekaan sulit diwujudkan jika RUU Cipta Kerja (omnibus law) disahkan. Hal ini, karena, di
              dalam  RUU  yang  saat  ini  sedang  dibahas  di  DPR  itu  ada  sejumlah  pasal  yang  justru  akan
              mereduksi hak-hak kaum buruh dan masyarakat kecil yang lain.

              "Jadi bukannya keadilan sosial yang akan didapatkan kaum buruh. Tetapi masa depan dan hak-
              hak kami akan dikorbankan dengan adanya undang-undang sapu jagad itu," kata Said Iqbal
              dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (18/8/2020).

              Karena  sejumlah  pasal  yang  merugikan  tersebut,  tidak  berlebihan  jika dari  waktu ke  waktu,
              gerakan  penolakan  terhadap  omnibus  law  semakin  membesar.  Tidak  hanya  disuarakan  oleh
              kaum buruh, tetapi juga elemen masyarakat yang lain.

              Menurut Said Iqbal,  KSPI  bersama-sama dengan elemen serikat buruh yang lain akan kembali
              melakukan aksi besar-besaran serentak di 20 provinsi pada tanggal 25 Agustus 2020. Dalam aksi
              tersebut hanya ada dua tuntutan yang akan disuarakan, menolak omnibus law dan stop PHK
              massal.

              "Sampai saat ini kami belum melihat apa strategi pemerintah dan DPR untuk menghindari PHK
              besar-besara akibat covid-19 dan resesi ekonomi. Mereka seolah-olah tutup mata dengan adanya
              ancaman  PHK  yang  sudah  di  depan  mata,  tetapi  yang  dilakukan  justru  ngebut  membahas
              omnibus law."  Aksi di Jakarta akan diikuti puluhan ribu buruh di DPR RI dan ribuan buruh di
              kantor Menko Perekonomian. Bersamaan dengan aksi di Jakarta, aksi juga serentak dilakukan di
              berbagai daerah dengan mengusung isu yang sama.

              "Beberapa provinsi yang akan melakukan aksi antara lain, Jawa Barat di Gedung Sate Bandung,
              Banten di Serang, Jawa Tengah di Semarang, Jawa Timur di Gedung Grahadi Surabaya," kata
              Said Iqbal.

              Lebih lanjut dia mengatakan, aksi demo  KSPI  serupa juga akan dilakukan di Aceh, Sumatera
              Barat, Sumatera Utara, Bengkulu, Riau, Batam, Lampung, Banjarmasin, Samarinda, Gorontalo,
              Makasar, Manado, Kendari, Mataram, Maluku, Ambon, Papua, dan sebagainya.



                                                           207
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213