Page 109 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2020
P. 109

CORE MENILAI UU CIPTA KERJA MENJAMIN HAK PEKERJA UNTUK MENDAPATKAN
              PESANGON
              CORE  (Center  of  Reform  on  Ekonomics)  sebagai  Lembaga  kajian  Ekonomi  menilai  kepastian
              pesangon bagi pekerja lebih terjamin dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja atau
              Ciptaker.

              "Kenapa  soal  pesangon  pekerja  yang  terdampak  PHK  pasti  akan  dibayar?  Itu  pasti  karena
              klausulnya  tidak  lagi  menjadi  perdata  melainkan  pidana.  Kalau  perusahaan  tidak  bersedia
              membayar hak pekerja sebagaimana tercantum dalam UU, maka bisa terkena pidana dan bisa
              dipidanakan," kata Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah Redjadalam pada Sabtu, 26
              Desember 2020 di Jakarta.

              Dia  berpendapat  bahwa  terdapat  kelemahan  dari  UU  13/2003,  yaitu  perusahaan  yang  tidak
              membayarkan  pesangon  pekerja  hanya  bisa  dituntut  secara  perdata.  Jika  tuntutan  diterima
              secara perdata, maka proses yang akan ditempuh akan panjang dan beban yang timbul dari
              masalah tersebut ada pada si pekerja.

              Sangat  ironis  karena  jika  perusahaan  tidak  membayarkan  pesangon,  maka  akan  dilakukan
              penuntutan secara perdata dengan biaya yang dibebankan kepada pihak penuntut atau pekerja.

              Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, sebagaimana yang tercantum dalam UU Cipta Kerja,
              pengusaha  yang  tidak  bersedia  membayar  pesangon  bisa  terkena  tuntutan  pidana  dan
              pengusaha akan berhadapan dengan negara.

              Artinya, negara berada di depan para pekerja untuk melindungi pekerja, dan akan berhadapan
              dengan para pengusaha.

              Pemerintah memberikan perhatian khusus kepada para pekerja yang terkena dampak PHK agar
              mendapatkan hak-haknya berupa pesangon dari perusahaan dan lembaga terkait.

              Direktur Riset CORE telah memastikan bahwa UU Cipta Kerja menjadi angin segar bagi pekerja
              karena mampu menjadi solusi dari persoalan pesangon bagi pekerja yang terkena PHK. Meskipun
              jumlah pengalian pesangon lebih kecil, yaitu 25 kali gaji.

              "Saya  pastikan  tidak  ada  yang  merugikan  pekerja.  Kenapa  tidak  merugikan  karena  dibalik
              penurunan dari 32 kali gaji menjadi 25 kali gaji, ada kepastian bahwa itu akan terbayarkan. Mana
              yang lebih menguntungkan, dikasih iming-iming pesangon 32 kali gaji tapi tidak dibayar atau
              pesangon 25 kali gaji pasti terbayar? Saya pasti memilih yang 25 kali gaji," katanya.

              Berdasarkan  data  dari  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  pada  2019  yang
              menyebutkan  hanya  27  persen  pengusaha  yang  memenuhi  pembayaran  kompensasi  sesuai
              dengan ketentuan UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan. Sisanya, 73 persen tidak melakukan
              pembayaran kompensasi PHK sesuai UU Ketenagakerjaan. Alasan perusahaan sangat beragam,
              mulai dari pailit hingga tidak mampu membayar pesangon.***.
















                                                           108
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114