Page 177 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 177

Oleh karena itu, KSBI menuntut dua hal terkait keberadaan UU Cipta Kerja.

              "Pertama menolak pengasahan RUU Cipta Kerja menjadi Undang-undang dan kedua, mendesak
              Presiden Jokowi menerbitkan PERPU pembatalan UU Cipta Kerja," tandasnya.

              Penjelasan  Pemerintah  soal  UU  Cipta  Kerja  Pemerintah  Indonesia  memberikan  bantahannya
              terhadap  keberadaan  Undang-undang  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  yang  disebut  hanya
              menguntungkan segelintir orang.

              Hal  tersebut  disampaikan  langsung  oleh  Menteri  Koordinator  Politik  Hukum  dan  Keamanan
              (Menko Polhukam), Mahfud MD pascaterjadinya aksi penolakan UU tersebut di sejumlah daerah.

              Mahfud menegaskan kehadiran UU Cipta Kerja disusun untuk  merespon keluhan masyarakat
              yang menilai pemerintah lamban dalam mengurus proses perizinan usaha.

              Termasuk juga aturan-aturan yang saling tumpang tindih satu dengan yang lain.

              "Oleh sebab itu dibuat undang-undang yang sudah dibahas lama (UU Cipta Kerja, Red ), di DPR
              itu semua sudah didengar, semua fraksi ikut bicara, kemudian pemerintah juga sudah berbicara
              dengan semua serikat buruh," kata Mahfud dikutip dari channel YouTube KOMPASTV, Jumat
              (9/10/2020).

              "(Bicara)  berkali-kali  di  kantor  ini,  kantor  Menkopolhukam,  dan  kantor  Kementerian
              Perekonomian.  Dan  juga  pernah  di  kantor  Kementerian  Ketenagakerjaan."  Mahfud  dalam
              kesempatan tersebut, juga menegaskan dengan disahkannya UU Cipta Kerja tidak bertujuan
              membuat susah masyarakat.

              "Tepatnya tidak ada satu pemerintah di manapun di dunia yang mau menyengsarakan rakyatnya
              dengan membuat undang-undang," imbuhnya.

              Isi UU Cipta Kerja Selanjutnya, secara gamblang Mahfud merincikan poin-poin dari UU Cipta
              Kerja yang sudah disahkan oleh DPR dengan Pemerintah Indonesia pada tanggal 5 Oktober 2020
              lalu itu.

              Pertama isinya, UU di atas mempermudah perizinan bagi pengusaha.

              Sehingga tidak berbelit-belit (birokratis) dan tumbang tindih.

              "Siapa pun yang mau berusaha, baik dalam negeri dan luar negeri menyediakan peluang," ucap
              Mahfud.

              Mantan  Ketua  Mahkamah  Konstitusi  ini  menilai  perizinan  bagi  pengusaha  sangat  penting,
              utamanya dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru.

              Mahfud melaporkan setiap tahunnya angkatan kerja di Indonesia mencapai 3,5 juta orang dan
              82 persen di antaranya memiliki tingkat pendidikan SMK ke bawah.

              Mereka dinilai tidak adaptif dan belum siap dalam bekerja.

              "Pekerja-pekerja ini hanya berijazah SMP, SMK ke bawah. Jadi tidak bisa kerja di padat modal,
              dia dapat bekerja di padat karya yang besar," ujar Mahfud.

              Mahfud melanjutkan penjelasannya, UU Cipta Kerja bukan hanya ditujukan kepada golongan
              buruh yang sedang berdemo.

              Namun juga melainkan untuk angkatan kerja yang belum menjadi buruh dan angkatan kerja
              yang semakin banyak setiap tahunnya.

                                                           176
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182