Page 174 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 174
tingkat produktivitas pekerja Indonesia terendah di Asia, yakni 74,8. Padahal rata-rata negara
Asia, tingkat produktivitasnya mencapai 78,2.
Demikian, ungkap Menaker Ida Fauziyah dalam dialog virtual dengan Forum Rektor Indonesia
(FRI), mengenai substansi UU Cipta Kerja, akhir pekan. Hadir 24 Rektor Universitas Negeri dan
Swasta yang dipimpin Ketua FRI Arif Satria (Rektor IPB- Bogor).
Tentang UU Cipta Kerja, secara rinci, Ida Fauziyah, memaparkan hal-hal yang selama ini, disalah
pahami oleh masyarakat. Dengan UU Cipta Kerja ini, diharapkan adanya perubahan struktur
ekonomi, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Guna memperluas kesempatan kerja.
"Pada 2019, ada 7,05 juta pengangguran dan 3,5 juta orang kehilangan pekerjan akibat pandemi
Covid-19. Untuk mengatasi semua itu, mari kita ber gotong royong," ajak Menaker.
Ketua FRI Arif Satria menyambut positif adanya silaturahmi dengan pemerintah ini. Hal ini akan
memperkuat komunikasi sehingga mendapat pemahaman yang lebih baik tentang substansi UU
Cipta Kerja.
"Ini kesempatan sangat baik juga bagi para Rektor, untuk memberi masukan pada pemerintah.
Baik tentang substansi maupun aspek hukum UU Cipta Kerja," papar Arif Satria Rektor Unila
(Lampung) Prof Karomani mengungkapkan; UU Cipta Kerja bukan Kitab Suci. Sehingga bisa
disempurnakan implementasinya dengan peraturan pemerintah (PP). Bahkan, bisa juga dengan
uji materi. "Jadi jangan anggap tak ada solusi, lalu panik, demo anarkis, saling caci maki. Mari
kita Kawal UU Cipta Kerja Dengan komunikasi terbuka dan cendekia. Agar sesuai dengan harapan
kita bersama," ajak Prof Karomani.
Para Rektor juga mengapresiasi langkah Menaker, membuka dialog dengan kalangan Akademisi.
Menurut para Rektor, baru pertama kali diundang untuk membicarakan secara rinci dan
substantif UU Cipta Kerja. Sekaligus meng klasifikasi begitu banyaknya isu-isu tidak benar yang
luas beredar. Para Rektor juga meminta agar UU Cipta Kerja, setelah resmi diserahkan DPR RI
ke pemerintah, dapat juga diberikan kepada para Rektor.
Pada akhir diskusi, Menaker berkomitmen untuk menyampaikan UU Cipta Kerja kepada FRI
segera. Setelah UU tersebut resmi diserahkan DPR kepada pemerintah.
Diskusi virtual ini juga dihadiri Rektor UGM, ITB, Unbraw-Malang, Uns Pertamina, Uns Al-Azhar,
UTI, Unessa, Perbanas, UNP Padang, Intan, UNG, UNP, Unila, Unimal, Telkom Unv dan
universitas lainnya.
[ira].
173