Page 102 - Handout Digital Fisika Inti Yurindah Lestari
P. 102

BAB 4 REAKSI INTI NULIR




            3. Di  dalam  generator  uap,  air  yang  berasal  dari  secondary  loop  menjadi  terpanaskan  dan

               terbentuklah uap.
            4. Uap  yang  dihasilkan  diarahkan  ke  turbin  uap  untuk  memutar  generator  dan  akhirnya

               menghasilkan listrik.


            2. Reaksi Berantai Tak Terkendali


                  Salah satu  tipe senjata nuklir adalah bom fisi (tidak sama dengan bom fusi),biasanya juga
            dikenal  dengan    nama    lain  bom  atom  adalah  reaktor  fisi  yang  didesain  untuk  melepaskan

            sebanyak mungkin energi dalam waktu sesingkat mungkin.


                  Massa kritis adalah massa terkecil dari suatu sampel yang dapat melakukan reaksi berantai.
            Jika massa terlalu besar (super kritis), jumlah inti yang pecah berlipat secara cepat sehingga dapat

            menimbulkan  ledakan dan petaka bagi  manusia, seperti pada bom atom. Bom atom  merupakan
            kumpulan  massa  subkritis  yang  dapat  melakukan  reaksi  berantai.  Ketika  dijatuhkan  massa

            subkritis menyatu membentuk massa super kritis sehingga terjadi ledakan yang sangat dahsyat.


            4.8 Pemanfaatan Reaksi Fisi Tak Terkendali Dalam Bidang Teknologi


            Bom  atom  adalah  senjata  pembinasa  yang  berenergi  sangat  dahsyat  dari  hasil  pembelahan  inti
            (nuclear fission) dalam waktu kurang dari 1/100.000 detik,pada bom atom yang meledak terjadi

            pembelahan inti berantai dengan energi yang sangat besar.


            Perhattikan video berikut ini untuk memahami reaksi fisi yang terjadi pada bom atom

















                                        Video animasi reaksi fisi pada bom atom

                                       Sumber: https://youtu.be/OL7QRVudwIM




                                                                                                      97
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107