Page 105 - Handout Digital Fisika Inti Yurindah Lestari
P. 105

BAB 4 REAKSI INTI NULIR




            Energi yang dihasilkan per reaksinya (antar 2 proton) adalah 4,2 x 10J.Tapi, setiap detiknya terjadi
            9,2 x 10° reaksi sehingga per detiknya Matahari menghasilkan energi 3.846 x 10" J atau 9,2 x 10
            megaton TNT (setara denganenergi 100 miliar bom hidrogen).




            4.11 FUSI TERKENDALI

            Proses nuklir  yang  memberi tenaga  matahari  dan semua bintang  yang  lain  belum dimanfaatkan
            untuk  keuntungan  manusia,  Para  ilmuwan  sedang  mencarl  caranya  dan  jika  berhasil  akan
            dihasilkan energi berlimpah selamanya untuk setiap orang.

                  Ketika ilmuwan menemukan cara memanfaatkan fusi nuklir untuk menyediakan energi yang
            berguna, sebuah zaman baru yang kelimpahan energi muncul. Bahan bakarnya akan berupa isotop
            hidrogen yang terdapat pada air biasa. Samudra dapat memasok untuk menyediakan energi jutaan
            kali lebih banyak daripada seluruh cadangan bahan bakar fosil seperti batubara dan minyak bumi.

                  Inti harus dipaksa bersama-sama pada kecepatan tinggi untuk mengatasi gaya tolak-menolak
            di antaranya. Di pusat Matahari, plasma berada di bawah tekanan dan suhu yang sangat tinggi.
            Dalam  sebuah  reaktor  fusi  di  Bumi  dimungkinkan  untuk  menciptakan  suhu  yang  bahkan  lebih
            tinggi-ratusan juta derajat, bila dibandingkan dengan suhu Matahari 15 juta °C. Tetapi alih-alih
            tekanan  besar,  magnet  hårus  digunakan  untuk  menyatukan  plasmanya  dan  mencegahnya
            menyentuh dinding reaktor yang akan meleleh bila terkena suhu yang sangat tinggi.

                  Selain adanya persyaratan suhu yang tinggi, terdapat dua parameter kritis lainnya yang dapat
            menentukan  apakah  reaktor  termonuklir  akan  berhasil  atau  tidak.  Dua  parameter  itu  adalah
            kerapatan  ion  (n)  dan  waktu  pengurungan  (T).  J.D.  Lawson  seorang  fisikawan  Inggris  telah
            menunjukkan bahwa kerapatan ion dan waktu pengurungan harus cukup besar. Hasil n t disebut
            sebagai bilangan Lawson. Kriteria Lawson menyatakan bahwa output energi neto memungkinkan
            untuk nilai-nilai nt yaitu nT2 104 s/cm3 untuk (D-T) dan nt2 1016 s/cm3 untuk (D-D).


                  Sebuah perangkat toroidal yang disebut tokamak pertama kali dikembangkan di Rusia, yaitu
            penggabungan dari dua magnet digunakan untuk mengurung dan menstabilkan plasma.Reaktor ini
            menggunakan arus bolak-balik yang sangat kuat untuk menciptakan denyutan medan magnet yang
            memanaskan sebuah plasma dan membuatnya tetap bersikulasi di dalam suatu torus (berupa cincin
            berongga, berbentuk seperti donat).



            4.12 PROSES REKAYASA/TEKNIK PADA FUSI TERKENDALI (TOKAMAK)

            Teknik  yang  digunakan  untuk  mengurung  plasma  yang  ada  dalam  tokamak  adalan  dengan  dua
            teknik. Teknik yang pertama adalah teknik pengurungan magnetik dan teknik yang kedua adalah
            teknik pengurungan inersia.

            Teknik pengurungan magnetik digunakan untuk mengurung dan menstabilkan plasma. Selain itu,
            teknik  pengurungan  magnetik  ini  juga  digunakan  untuk  menaikkan  suhu.  sedangkan  Teknik




                                                                                                      100
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110