Page 106 - Handout Digital Fisika Inti Yurindah Lestari
P. 106

BAB 4 REAKSI INTI NULIR




            pengurungan  inersia adalah teknik  menggunakan sasaran D-T yang  memiliki kerapatan partikel
            sangat tinggi. Jadi, kriteria Lawson dapat dipenuhi dengan cara menggabungkan kerapatan partikel
            yang tinggi dengan pengurungan waktu pengurungan yang sangat pendek.

            Berikut ini terdapat video apa itu tokamak?




















                                               Video penjelaan tokamak
                                        Sumber: https://youtu.be/nFPnR1kw5s0



            4.13 FUSI TAK TERKENDALI

                  Fusi  terjadi  ketika  inti  atom  menggabungkan  dua  atom  tunggal  yang  lebih  berat.  Senjata
            yang  memanfaatkan  proses  ini  dikenal  sebagai  bom  fusi,  bom  termonuklir  atau  bom

            hidrogen.Bom  termonuklir,  juga  disebut  bom  hidrogen,  atau  bom  H,  senjata  yang  Kekuatan

            cksplosifnya besar dihasilkan dari reaksi rantai yang tidak terkendali dan mandiri, di mana isotop
            hidrogen  bergabung  di  bawah  suhu  yang  sangat  tinggi  untuk  membentuk  helium  dalam  proses

            yang  dikenal  sebagai  fusi  nuktir,  suhu  tinggi  yang  dibutuhkan  untuk  reaksi  dihasilkan  oleh
            peledakan bom atom


                  Bom termonuklir berbeda secara mendasar dari bom atom karenamenggunakan energi yang

            dilepaskan saat dua inti atom cahaya bergabung, atau sekering,  membentuk nukleus  yang  lebih
            berat


            Bom Hidrogen


                  Bom  hidrogen adalah sebuah bom  yang dirancang untuk keperluan senjata nuklir.Saat ini
            senjata nuklir sangat diperlukan bagi satu negara untuk pertahanan negara tersebut. Bom hidrogen

            disebut juga dengan nama bon themnuklir atau bom-H. Senjata yang kekuatan eksplositnya besar



                                                                                                      101
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111