Page 27 - Buku Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi
P. 27

sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata.  Oleh karena itu,
                     sifat  kebenaran  menjadi  relatif  dan  tidak  mutlak.  Mungkin  suatu
                     peraturan  sama  sekali  tidakmemberikan  manfaat  bagi  masyarakat
                     tertentu, tetapi terbukti bermanfaat bagi masyarakat yang lain.  Dengan
                     kata  lain,  pragmatisme  tidak  mempersoalkan  tentang  apa  hakikat
                     pengetahuan,  melainkan  menanyakan  apa  guna  pengetahuan
                     tersebut.
                            Pragmatisme dalam perkembangannya mengalami perbedaan
                     kesimpulan  walaupun  berangkat  dari  gagasan  asal  yang  sama.
                     Kendati demikian, ada tiga patokan yang disetujui aliran pragmatisme
                     yaitu, (1) menolak segala intelektualisme, dan (2) absolutisme, serta
                     (3) meremehkan logika formal.
                            Filsafat  pragmatisme  secara  umum  dipandang  berupaya
                     menengahi  pertikaian  idealisme  dan  empirisme  serta  berupaya
                     melakukan  sintesis  antara  keduanya.  Pragmatisme  mendasarkan
                     dirinya pada metode filsafat yang memakai sebab-sebab praktis dari
                     pikiran serta kepercayaan sebagai ukuran untuk menetapkan nilai dan
                     kebenaran.  Pragmatisme  adalah  sikap  memandang  jauh  terhadap
                     benda-benda  pertama,  prinsip-prinsip,  serta  kategori-kategori  yang
                     dianggap sangat penting untuk melihat ke depan pada benda-benda
                     terakhir berdasarkan akibat dan fakta-fakta.

                            Penjabaran William tokoh pragmatis ini, kita bisa mengetahui
                     betapa  filsafat  pragmatisme  selalu  menjadi  pemikiran  filsafat  yang
                     didasarkan pada metode dan pendirian ketimbang pada doktrin filsafat
                     yang  bersifat  sistematis.  Oleh  karena  itu,  pragmatisme  kerap  pula
                     disadari   sebagai    upaya-upaya     penyelidikan    eksperimental
                     berdasarkan  metode  sains  modern.  Pengalaman  menjadi  sesuatu
                     yang begitu fundamental dan begitu menentukan.

                            Para pragmatis selalu menolak jika filsafat mereka dikatakan
                     berlandaskan  suatu  pemikiran  metafisik  sebagaimana  metafisika
                     tradisional yang selalu memandang bahwa dalam hidup ini terdapat
                     sesuatu  yang  bersifat  absolute  dan  berada  di  luar  jangkauan
                     pengalaman-pengalaman  empiris.  Dari  itu,  bagi  mereka  seandainya



                                                      16
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32