Page 22 - bahan ajar Fitriani
P. 22

Sebuah mesin nyata (kiri) dibandingkan dengan siklus Carnot (kanan). Entropi dari sebuah

               material  nyata  berubah  terhadap  temperature.  Perubahan  ini  ditunjukkan  dengan  kurva  pada
               diagram  T-S.  Pada  gambar  ini,  kurva  tersebut  menunjukkan  kesetimbangan  uap-cair.  Sifat

               irreversible sistem dan kehilangan kalor ke lingkungan menyebabkan siklus Carnot ideal tidak
               dapat terjadi pada semua langkah sebuah mesin nyata.

                     Teorema  Carnot  adalah  pernyataan  formal  dari  fakta  bahwa  :  Tidak  mungkin  ada  mein
               yang beroperasi diantara dua reservoir panas yang lebih efisien daripada sebuah mesin Carnot

               yang beroperasi pada dua reservoir yang sama. Artinya efisiensi maksimum yang dimungkinkan

               untuk sebuah mesin yang menggunakan temperature tertentu diberikan efisiensi mesin Carnot.
                     Mesin Carnot dapat dianggap memiliki piston yang bergerak dalam silinder, dan memiliki

               karakteristik sebagai berikut:
                1.    Sebuah rekatan yang sempurna, sehingga tidak ada atom yang melarikan diri dari cairan

                   yang bekerja karena piston bergerak untuk memperluas atau menekannya.

                2.  Pelumasan sempurna, sehingga tidak ada gesekan.
                3.  Sebuah gas ideal untuk fluida kerja.

                4.    Koneksi sempurna termal pada setiap waktu, baik untuk satu atau tidak ada dua reservoir,
                   yang berada pada dua temperature yang berbeda, dengan isolasi termal sempurna mengisolasi

                   dari semua transfer panas lainnya.

                5.    Piston bergerak bolak-balik berulang kali, dalam siklus bolak balik ekspansi “isotermal” dan
                   adiabatic” dan penekanan.

               d)  Perubahan Entropi
                   Hukum kedua Termodinamika menyatakan adanya proses ireversible atau tidak dapat balik.

               Proses reversible sebenarnya menunjukkan adanya tenaga mekanis  yang hilang. Semua proses

               reversible  menuju  ketidakteraturan.  Misalkan  sebuah  kotak  berisi  gas  kemudian  kotak

               menumbuk dinding secara elastis. Gerak dalam gas dalam kotak menjadi tidak teratur, sehingga
               suhu gas naik. Gas menjadi kurang teratur dan kehilangan kemampuan untuk melakukan usaha.

               Sehingga  muncunya  efek  ketidakteraturan  atau  kerusakan  pada  saat  peningkatan  energi  pada

               suatu  sistem  itu  adalah  Entropi.  Semakin  tinggi  entropi,  semakin  tingi  ketidakteraturannya.

               Perubahan pada sistem tertutup cenderung menuju ketidakteraturan yang lebih tinggi. Menurut
               Clausius, jika suatu sistem pada suhu mutlak mengalami suatu proses reversible dengan
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27