Page 87 - Kelompok 6 Kelas 12 SMA
P. 87
Dan Saka dengan segala sifat buruknya merasa lelah diatur oleh Lara. Nasihat
Lara tentang bagaimana Saka seharusnya menjalani hidup semula bisa diterima
Saka. Saka berhenti menjadi free lance dan mulai bekerja diperusahaan. Namun
tidak semudah itu Saka terbiasa. Ia merasa Lara merubah dirinyq. Kebosananya
dikantor membuat ia mulai merokok lagi. Kebiasaan yang sudah ia lama tinggalkan.
Dengan segala konflik yang terjadi kisah cinta mereka berakhir ketika Lara
menemui Saka di Bandung dan mendapati Saka berhenti dari pekerjaannya.
Ekspetasi Lara yang tinggi terhadap Saka hancur. Semua usahanya untuk membuat
Saka lebih baik hancur. Harapanya untuk membawa hubunganya lebih jauh kandas.
Ia bahkan tidak berhasil mengajak Saka untuk menemui Ibunya. Kisah mereka
berakhir dengan posisi yang terbalik diawal cerita. Lara menjadi yang
meninggalkan dan Saka telah ditinggalkan.
Keseluruhan cerita dari novel Kala menarik untuk dibaca. Meskipun gaya bahasa
penulis terkesan berat dan sulit dipahami. Dan banyak prosa-prosa yang perlu
dipahamj dengan berkali-kali baca. Novel ini tetap bisa dinikmati untuk sebagian
orang yang memang mencintai Sastra.
Penokohan Saka dan Lara dibuat apik membuat pembaca terhanyut. Perbedaan
pemikiran antara tokoh sebagai wanita dan pria dewasa sangat disayangkan. Tokoh
Saka terlalu dibuat seperti laki-laki yang salah dan tidak bertanggung jawab. Novel
ini bisa membuat pembaca menyamaratakan bahwa memang laki-laki itu tidak bisa
diperbaiki sifat buruknya. Karakter Lara sebagai wanita dewasa yang memikirkan
masa depan membuat tokoh Saka menjadi terlihat buruk sebagai laki-laki.
Cerita setelah mereka berpisah seperti tidak masuk akal. Lara cepat
menghilangkan perasaanya terhadap Saka dan membuat ceritanya menjadi berubah
suasana. Saka tidak berusaha mencari Lara dan mereka hidup masing-masing di
Bandung dan di Yogyakarta.
Cerita yang awalnya menguras emosi berubah menjadi biasa saja. Untuk novel
yang akan dijadikan sekuel ending novel ini tidak terlalu membuat penasaran.
Karena setelah berpisah ceritanya tidak membuat pembaca bertanya-tanya apakah
mereka kembali jatuh cinta atau tidak.
Secara keseluruhan novel ini sangat menarik dibaca dengan isi cerita yang sangat
relatable dengan kehidupan. Hanya saja dibagian penokohan dan ending bisa
diperbaiki agar menjadi lebih baik lagi.
Nah, teks tersebut sudah jelas memiliki judul “Kritik”, tetapi apakah teks
tersebut benar sebuah kritik sastra? Untuk menjawab hal tersebut, kalian jawab
beberapa pertanyaan di bawah ini.
1. Apakah dalam teks tersebut membahas suatu karya sastra?
2. Apakah terdapat analisis terhadap karya tersebut? di bagian manakah hal
tersebut tercantum?
3. Apakah terdapat sebuah penilaian dalam teks tersebut?
4. Apakah penilaian tersebut dilakukan dengan objektif?
83