Page 20 - Selfpublishing FIKSI
P. 20
V. SETTING
A. Pengertian Setting
Setting atau tempat kejadian cerita sering pula disebut latar cerita, merupakan
penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya sebuah cerita (Wiyanto,
2002:28). Dalam karya sastra setting merupakan satu elemen pembentuk cerita yang
sangat penting, karena elemen tersebut akan dapat menentukan situasi umum sebuah
karya (Abrams, 1981:1975) dalam (Fananie. 2002:95). Nurgiyantoro (2002:216
dalam Santosa, 2011:7 mengemukanan bahwa setting merupakan dasar yang
mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial temapat
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.
B. Fungsi Setting Karya Fiksi
Setting sangat erat hubungannya dengan tokoh atau pelaku dalam suatu
peristiwa. Selain itu, setting sangat mendukung plot cerita, mempengaruhi suasana,
peristiwa yang terjadi, pokok persoalan dalam cerita, dan tema cerita.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa setting dalam karya tidak
bisa dilepaskan dengan unsur lain dalam cerita seperti tema, tokoh, dan persoalan-
persoalan yang muncul. Setting harus mampu membentuk tema dan plot tertentu yang
dalam dimensinya terkait dengan tempat, waktu daerah dan orang-orang tertentu
dengan watak-watak tertentu yang disesuaikan dengan situasi lingkungan atau zaman,
cara hidup dan cara berfikir.
C. Dimensi Setting
Menurut Santosa (2008) dan Wiyanto (2002), setting meliputi tiga dimensi
yaitu : (a) Setting tempat (tempat terjadinya cerita) : tempat di Jawa, di dalam kamar.
Kemudian (b) Setting waktu dalam drama: waktu pagi, siang, sore atau hari, tanggal,
Page 15