Page 18 - Selfpublishing FIKSI
P. 18
D. Kaidah Penulisan Kalimat Dialog
Penulisan dialog dalam karya fiksi tentunya wajib mengikuti kaidah penulisan
dalam PUEBI. Berikut adalah cara penulisan kalimat dialog yang benar:
1) Setiap awal kalimat dialog huruf besar.
2) Setiap dialog baru, harus dibuat alinea/paragraf baru walau cuma satu
kata/kalimat.
3) Jika ada dua dialog satu kalimat, dialog kedua awalnya huruf kecil, sebagai
contoh : "Aku harus mulai sekarang," aku ragu-ragu, "tapi bisa tidak,
diundur saja sampai besok?"
4) Penulisan tanda ellipsis, 3 titik (...) hanya untuk kelimat yang terputus. Perlu
diperhatikan bahwa penggunaan tanda ellipsis harus seminimal mungkin.
Cara penulisannya harus ditulis berjarak (spasi) dengan kata sebelum dan
sesudahnya. Contoh: "Aku ingin pulang ... tak usah kau pergi lagi," aku ragu
menatap matanya.
5) Setiap sapaan keluarga (ayah, ibu, bapak, anak, nak, paman, om, emak,
mande, mamak, mbah, saudara, dll.) baik dalam kalimat dialog maupun
narasi/deskripsi ditulis kapital/huruf besar.
Contoh 1: "Kau harus kuat, Nak," kata Ibu sembari membelai rambutku.
Contoh 2: Setiap kali Ibu membujukku untuk makan, aku selalu mencari-
cari alasan.
Contoh 3: "Ibu dan Ayah akan ke Pekanbaru siang ini." Kuiringi langkah
kaki Ibu dan Ayah sampai pagar halaman.
6) Perhatikan baik-baik PENULISAN dan LETAK tanda baca (koma, titik,
kutip ("), tanda tanya (?) dan tanda seru (!) dalam kalimat dialog.
• Setelah tanda tanda (?) atau tanda seru (!) setelah ditutup dengan tanda
kutip, tidak ada koma atau titik lagi.
Penulisan yang salah: "Kau pergi sekarang?", tanyaku kepada Andi.
Sedangakn penulisan yang benar : "Kau pergi sekarang?" tanyaku kepada
Page 13