Page 8 - BULETIN 1230
P. 8

BULETIN            Parlementaria


            Negara Wajib Penuhi Hak Korban
    KOMISI III  • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Pelanggaran HAM Berat  HAM merupakan salah satu janji









                                            kehidupan bernegara karena negara
                       nggota Komisi III DPR
                       RI Taufik Basari menilai
                                            telah mengakui adanya kesalahan
                                                                            politik Presiden Joko Widodo sejak
                       pengakuan negara
                       atas terjadinya 12
                                            kelam dalam sejarah perjalanan
                                                                            berharap pemerintah sudah memiliki
            A pelanggaran Hak Asasi         di masa lalu yang menjadi catatan   2014. “Dalam waktu dekat saya
                                            kehidupan bangsa. Mengusut
                                                                            program-program tindak lanjut
            Manusia (HAM) berat merupakan batu   pelaku dan melakukan penegakan   secara sistematis, terukur, realistis
            pijakan untuk menunaikan kewajiban   hukum, mengidentifikasi korban   dan komprehensif termasuk dalam
            negara terhadap penyelesaian    serta memulihkan dan memenuhi   hal penganggarannya dalam APBN
            pelanggaran HAM berat dan       hak-hak korban, melakukan evaluasi   ke depan,” tambah Taufik.
            pemenuhan hak-hak korban. Taufik   dan reformasi kebijakan, hukum   Taufik juga mengatakan, ada
            menegaskan, pengakuan tersebut   dan institusi untuk mencegah   beberapa prinsip yang harus dipenuhi
            mesti diikuti dengan rasa penyesalan   berulangnya peristiwa tersebut di   negara dalam memenuhi kewajiban
            mendalam atas kesalahan negara   masa mendatang,” ungkap Taufik   terhadap pelanggaran HAM. Di
            yang telah dibuat di masa lalu.   dalam keterangan tertulisnya yang   antaranya, jaminan akses keadilan
            Sehingga pengakuan itu membuka   dikutip Parlementaria, Jumat (13/1).  bagi para korban. Selanjutnya,
            pintu untuk mengungkapkan fakta    Politisi Fraksi Partai NasDem itu   pemulihan yang layak bagi korban
            kebenaran atas peristiwa-peristiwa   juga mengatakan, langkah-langkah   yaitu pada aspek restitusi keadaan
            tersebut.                       tersebut dinilai wajib dilakukan.   korban sebelum peristiwa terjadi,
               “Pengakuan negara itu        Apalagi, penyelesaian pelanggaran   kompensasi penggantian kerugian
            merupakan peristiwa penting dalam                               korban yang dapat diperhitungkan
                                                                            dengan nilai ekonomis, dan
                                                                            pemulihan martabat korban.
                                                                               “Dengan melakukan langkah-
                                                                            langkah serius membuka fakta,
                                                 Anggota Komisi III DPR RI   meminta maaf secara publik,
                                                 Taufik Basari.             membuat simbol peringatan seperti
                                                                            monumen dan sebagainya,” ujar
                                                                            Legislator Dapil Lampung I ini. Selain
                                                                            itu, kata Taufik lagi,  pemerintah
                                                                            harus memberi jaminan informasi
                                                                            yang relevan bagi korban atau
                                                                            keluarga. Akses informasi tersebut
                                                                            meliputi fakta peristiwa yang terjadi
                                                                            dan mekanisme pemulihan yang
                                                    Anggota Komisi III DPR RI
                                                    Moh. Rano Alfath.       disiapkan oleh negara.
                                                                               Dikatakan pula bahwa pemerintah
                                                                            memang berupaya menyelesaikan
                                                                            pelanggaran HAM berat dengan
                                                                            non yudisial, namun hal itu tidak
                                                                            boleh menutup penyelesaian secara
                                                                            yudisial. “Penanganan non yudisial
                                                                            dengan penanganan yudisial harus   Scan QR
                                                                                                           untuk berita
                                                                            bersifat komplementer, saling   selengkapnya
                                                                           FOTO: JKA/PDT  melengkapi, dan bukan substitusi,
                                                                            saling menggantikan,” kata Taufik.
                                                                                we/aha


            8   Nomor 1230/IV/I/2023  •  Januari 2023
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13