Page 11 - MAJALAH 194
P. 11

LAPORAN  UT AMA






                                                                                 hingga Merauke masih jadi
                                                    PEMERINTAH SUDAH             problematika. 
                                                                                   Indonesia harus
                                                      MENGELUARKAN               segera memperbaiki sistem
                                                   BEBERAPA KEBIJAKAN            pendidikan yang sesuai
                                                 YANG MENGARAH KEPADA            dengan konteks sosial-budaya,
                                                 WAJIB BELAJAR 12 TAHUN,         sejarah, nilai bangsa dan
                                                                                 kebutuhan pembangunan negara
                                                 SEPERTI DIKENAL DENGAN          di masa depan. Untuk menghasilkan
                                                  PENDIDIKAN MENENGAH            sumber daya manusia yang memiliki
                                                                                 karakter bangsa, melek teknologi,
                                                        UNIVERSAL.               dan adaptif, tentu harus diiringi
                                                                                 dengan ketersedian infrastruktur
                                                                                 yang memadai. Urgensi ini menjadi
                                                          Wakil Ketua Komisi X DPR RI   sangat penting tatkala
                                                          Hetifah Sjaifudian. Foto : Jaka/nvl
                                                                                 mengingat bahwa kegagalan
                                                                                 pendidikan berisiko membuat
                                                                                 bangsa bisa terpuruk secara
                                                                                 ekonomi dan sosial, serta juga
              yang tadinya 9 tahun, menjadi 12   belum mencerminkan visi         mengancam eksistensi bangsa. 
              tahun. Kebijakan ini dikenal dengan   negara secara jangka panjang.   Sinkronisasi kebijakan
              Pendidikan Menengah Universal.   Maka, diperlukan  penggabungan    terselenggara layanan pendidikan
                “Di samping itu, pemerintah sudah   sejumlah regulasi pendidikan ke   yang bermutu, unggul, adil,
              mengeluarkan beberapa kebijakan   dalam UU Sisdiknas sekaligus     dan relevan dengan kebutuhan
              yang mengarah kepada wajib belajar   disesuaikan dengan PJP supaya ke   masyarakat tentu jadi agenda
              12 tahun, seperti dikenal dengan   depannya, tidak ada lagi istilah ganti   penting bagi pemangku kebijakan
              Pendidikan Menengah Universal.   pemerintah, ganti kebijakan.      dan masyarakat Indonesia. Oleh
              Wajib belajar 9 tahun  tentu tidak    Komisi X DPR RI memahami niat   sebab itu, proses ini harus bersinergi,
              relevan lagi apalagi dengan rencana   baik Kemendikbud untuk mengejar   kolaboratif, dan  partisipatif dengan
              PJP yang berorientasi masa depan,”   ketertinggalan supaya pendidikan   melibatkan berbagai lapisan seluruh
              jelas politisi Golkar itu dalam   Indonesia di masa depan menjadi   stakeholder terkait.
              keterangan tertulisnya.          lebih adaptif. Namun, Hetifah       Menurut Hetifah, tanpa
                Dalam rapat dengar pendapat    memberi catatan agar penyusunan   membangun partisipasi, sinergi,
              Komisi X DPR RI bersama          PJP harus realistis dengan        dan kolaborasi, maka proses yang
              Kemendikbud pada 16 November     mempertimbangkan kondisi di       sedang berjalan tidak holistis dan
              2020 lalu, Mendikbud Nadiem      lapangan. Selain itu, Kemendikbud   komprehensif. “Ada hal-hal yang
              Makarim menjelaskan, penyusunan   perlu memasukkan elemen          mungkin luput dari perspektif kita,
              PJP akan diarahkan menjadi landasan   spiritualitas dan jati diri bangsa,   namun ternyata krusial dan bisa
              revisi UU Sisdiknas. Kemudian,   karena di dalam draf saat ini     mereka suarakan. Mereka harus
              semua undang-undang yang terkait   belum kentara.                  terlibat aktif dan masukannya benar-
              dengan pendidikan akan dipaketkan                                  benar didengar, karena mereka
              dalam satu sistem di dalam revisi   BANGUN SINERGI                 jugalah yang akan menentukan
              UU Sisdiknas. Ia pun mengusulkan   Indonesia sedang berhadapan     keberhasilannya,” saran wakil rakyat
              agar PJP ini nantinya dikukuhkan   dengan pandemi Covid-19, revolusi   Kalimantan Timur tersebut. 
              dalam bentuk peraturan presiden   industri 4.0, dan tantangan        Kemendikbud perlu serius dalam
              (perpres) terlebih dahulu sehingga   global yang dinamis. Apapun   menjajaki proses ini. Mewujudkan
              bisa memperkuat selama pembahasan   kondisinya, sektor pendidikan   transformasi pendidikan dengan
              revisi UU Sisdiknas yang akan    tetap harus memenuhi kebutuhan    kondisi kebutuhan daerah yang
              berlangsung.                     sumber daya manusia (SDM) yang    belum siap dari sisi kurikulum,
                Terkait dengan revisi UU       berkualitas untuk pembangunan     kualitas pendidik, kesiapan
              Sisdiknas dan PJP 2020-2035,     negara. Di sisi  lain, menyediakan   infrastruktur maupun pengelolaannya
              baik Syaiful maupun Hetifah      layanan pendidikan yang bermutu   tidak mudah seperti membalikan
              sepakat bahwa kebijakan ini      sekaligus merata dari Sabang      telapak tangan. l ts/er




                                                                          TH. 2021      EDISI 194      PARLEMENTARIA        11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16