Page 20 - BULETIN 1238
P. 20

BULETIN            Parlementaria


            Puteri Komarudin Tekankan
    • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Perlindungan atas Kekerasan Siber





            terhadap Perempuan






    BKSAP               rganisasi Parlemen   Artinya, jumlahnya bisa lebih besar
                        Dunia atau Inter-   lagi,” ungkap Puteri.
                        Parliamentary Union    Puteri mengingatkan kepada
                        (IPU) menyelenggarakan  anggota parlemen negara sahabat
            O Sidang ke-146 di              bahwa legislator berperan penting
            Manama, Bahrain, pada 11-15 Maret   untuk memastikan diadopsinya
            2023. Sebagai delegasi DPR RI yang   kerangka hukum yang komprehensif
            hadir pada forum ini, Anggota Badan   dan holistik, utuh atau tidak terpisah-
            Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP)   pisah. Peraturan yang diterbitkan
            DPR RI Puteri Komarudin ungkapkan   harus memberikan perlindungan
            upaya Indonesia untuk melindungi   hukum bagi perempuan, yang dimulai
            perempuan dari kejahatan dan    dari upaya pencegahan, penanganan,
            kekerasan siber.                hingga pemulihan bagi korban.
                Puteri menyampaikan, perempuan   “Contohnya, di Indonesia kami
            sangat rentan menjadi korban    sudah mengesahkan Undang-
            kekerasan siber. Di Indonesia, satu   Undang tentang Tindak Pidana
            dari sepuluh perempuan bahkan   Kekerasan Seksual (UU TPKS) yang
            telah mengalami salah satu bentuk   mengkriminalkan berbagai bentuk
            kekerasan siber sejak usia 15 tahun.   kekerasan siber sebagai kekerasan
            Dari tahun 2020-2021, misalnya,   seksual yang disebut Kekerasan
            Komnas Perempuan mencatat       Seksual Berbasis Teknologi. Serta
            peningkatan jumlah aduan kekerasan   mengatur pula ‘pasal jembatan’ yang
            siber hingga 83 persen.         menghubungkan kekerasan seksual
                “Angka ini bahkan belum termasuk  dalam UU lain, seperti KUHP, UU
            kasus-kasus yang tidak dilaporkan   Pornografi, sebagai tindak pidana
            maupun masuk proses peradilan.   kekerasan seksual. Sehingga, dapat
                                            memberikan perlindungan hukum   FOTO: IST/PDT
                                            yang lebih luas bagi korban,” tutur
                                            Puteri yang juga menjabat sebagai   Anggota BKSAP DPR RI Puteri Komarudin saat
                                                                            menghadiri Sidang ke-146 di Manama, Bahrain.
                                            Anggota Biro Perempuan Parlemen
                                            IPU mewakili Grup Asia Pasifik.
            PEREMPUAN SANGAT                   Lebih lanjut, Politisi Partai Golkar
            RENTAN MENJADI                  ini juga jelaskan keistimewaan UU   melalui kewenangan ini kita dapat
                                            TPKS yang memberikan kewenangan
                                                                            menjaga kepentingan korban untuk
            KORBAN KEKERASAN                bagi pemerintah pusat untuk     menghentikan jejak digital tapi
            SIBER. DI INDONESIA,            menghapus atau memutus akses    tetap menjaga akses untuk proses
            SATU DARI SEPULUH               konten kekerasan seksual.       hukum. Karena itu, kita dorong
            PEREMPUAN BAHKAN                   “Kita tahu kekerasan siber itu   parlemen sahabat untuk juga segera
            TELAH MENGALAMI                 sifatnya mudah menyebar secara   membentuk undang-undang terkait   Scan QR
                                                                                                           untuk berita
                                                                                                           selengkapnya
            SALAH SATU BENTUK               cepat melalui internet. Bahkan,   kekerasan siber terhadap perempuan
                                                                            dan segera evaluasi kerangka hukum
                                            dapat meninggalkan jejak digital
            KEKERASAN SIBER                 yang dapat mengganggu proses    masing-masing,” tutup Puteri.
            SEJAK USIA 15 TAHUN.            pemulihan bagi korban. Sehingga,    ann/aha

            20  Nomor 1238/III/III/2023  • Maret 2023
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24