Page 19 - GSDS120408_E Modul_MK Seni Budaya Bali _Nea full fixt
P. 19
Ibu : Tapi yah… (gelisa)
Ayah : Mau bagaimana lagi, jalan satu – satunya yang ayah bisa lakukan adalah
merantau ke negeri seberang untuk mencari uang yang banyak.
Ibu : Baik lah yah, kalau itu memang yang terbaik untuk kita semua.
Ayah pun berpamitan kepada ibu. (Didepan rumah)
Ayah : Bu, ayah pergi merantau ya. Jaga dirimu dan anak kita Malin dengan
baik – baik. Jika aku sudah mendapatkan uang yang banayak, aku akan
kembali kesini lagi.
Ibu : (dengan muka pasrah) baiklah yah, aku akan menuggumu disini sampai
kau pulang. Hati – hati ya, jangan lupakan aku dan anak mu ini.
Ayah pun berangkat dengan menggunakan perahu.
Ayah Malin tidak pernah kembali ke kampung halamannya sehingga
ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah.
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering
mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang
mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu.
Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang. Karena
merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk
membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat
menjadi kaya raya setelah kembali ke kampung halaman kelak.
Malin : Bu, aku ingin merantau.
Ibu : Mengapa kamu ingin merantau nak. Temani ibu saja disini. Biarkanlah.
Ayah saja yang merantau ke negeri seberang.
Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga
tidak pernah kembali setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras.
16