Page 21 - GSDS120408_E Modul_MK Seni Budaya Bali _Nea full fixt
P. 21

Malin  :  (Sambil  celingak  celinguk)  Sepertinya  ada  sebuah  desa  disana.

                                   Mungkin aku bisa meminta pertolongan disana.


                                  Malin Kundang pun menuju ke desa yang terdekat dari pantai itu. Desa

                           tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur.
                                  Dengan  keuletan  dan  kegigihannya  dalam  bekerja,  Malin  lama

                           kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal
                           dagang  dengan  anak  buah  yang  jumlahnya  lebih  dari  100  orang.  Setelah

                           menjadi  kaya  raya,  Malin  Kundang  mempersunting  seorang  gadis  untuk

                           menjadi istrinya.
                                  Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah

                           sampai juga kepada ibu Malin Kundang.


                           Ketika ibu sedang menyapu di teras


                           Tetangga  : Bu, bu, (memanggil sambil menemui Ibu Malin)

                           Ibu        : Iya bu, ada apa?
                           Tetangga  : Ibu sudah tahu belum, bahwa si Malin anak ibu sudah menikah.

                           Ibu        : (Tersenyum  terkejut)  Benarkah?!  Syukurlah,  akhirnya  ia  sudah
                                      menemukan dambaan hatinya. Aku do’akan agar dia bahagia selalu

                                      dengan istrinya.


                                  Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah

                           berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke  dermaga, menantikan
                           anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya. Setelah beberapa lama

                           menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta

                           pengawalnya yang banyak.
                                  Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada

                           dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang
                           berdiri itu adalah anaknya, Malin Kundaang beserta istrinya.








                                                              18
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26