Page 31 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 31
menampilkan cerita khayalan yang tidak menunjukkan pada kebenaran factual
atau sejarah. Tokoh dan peristiwa yang diceritakan memungkinkan ada dan terjadi
di dunia nyata walaupun tidak pernah ada dan tidak pernah terjadi. Menurut
Nurgiantoro (2019:32) fiksi yang perlu dikaji adalah fiksi modern. Fiksi modern
adalah cerita yang ditulis relative baru, pengarang jelas, dan beredar sudah dalam
bentuk buku atau cetakan lewat media massa seperti koran dan majalah. Cerita
jenis ini bisa dtitulis oleh siapa
saja, namun harus ditujukan untuk anak dan ditulis dengan sudut pandang anak.
Cerita yang dapat digolongkan ke dalam genre fiksi ini adalah cerita
fantasi, fiksi formula, cerita realisme, dan fiksi sejarah.
1) Fantasi
Fantasi dapat dipahami sebagai the willing suspension of disbelief
(Coleridge, via Lukens, 2003). Fantasi berupa cerita di samping dunia realitas.
Artinya ada penyimpangan yang sulit diterima oleh logika. Namun karena
penyajian yang unik cerita fantasi kemudian dapat diterima. Fantasi dibedakan
dalam 3 kategori yaitu:
a) Cerita Fantasi
Cerita Fantasi menceritakan tema, kisah, alur konflik bahkan tokoh yang
berada diluar nalar manusia pada umumnya. Misalnya cerita Tinkerbell adalah
cerita mengenai dunia peri yang mana peri kecil ini berbentuk seperti manusia
pada
umumnya dan berbicara seperti manusia pada umumnya. Namun alur cerita dan
konflik serta penyelesaiannya berada di luar realitas.
b) Fantasi Tinggi
Cerita Fantasi Tinggi diawali dengan focus konflik antara yang baik dan
yang jahat. Pembaca dibuat yakin terlebih dahulu terhadap alur cerita yang duluar
realitas manusia. contoh: film The Lord Of the Ring.
c) Fiksi Sain
Menurut Robert Heinlein fiksi sains adalah fiksi spekulatif dimana
pengarang mengambil postulat dari dunia nyata sebagaimana yang kita ketahui
dan mengaitkan fakta dengan hukum alam (Lukens, 2003). Fiksi sains biasanya
menceritakan keadaan masa depan. Seperti contoh robot yang mengasai bumi.
27