Page 40 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 40
BAB VIII
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH
DASAR
Pada bab 7 telah dikaji pembelajaran sastra di sekolah dasar. Sebagai
kelanjutan dari kajian topic pada bab 7 terdahulu, tujuan bab ini adalah agar
mahasiswa mampu menguasai dan mampu mengimplementasikan hal-hal
berkaitan dengan: 1) problematika pembelajaran sastra di sekolah dasar, 2)
mengapa sampai terjadi problema/masalah-masalah pembelajaran sastra di kelas,
dan 3) bagaimana solusi yang dapat dilakukan agar pembelajaran dapat berjalan
dengan baik dan lancar.
Uraian Materi
8.1 Problematika Pembelajaran Sastra di Sekolah Dasar
Pembelajaran sastra pada umumnya berhadapan pada dua kemungkinan
yakni pembelajaran teori sejarah sastra, serta pembelajaran apresiasi sastra.
Terlihat kedua hal tersebut penting, namun pada tingkat sekolah, penekanannya
terletak pada apresiasi. Jika teori termasuk pada kawasan kognitif, maka apresiasi
menitikberatkan pada kawasan afektif. (Ardianto, 2007). Pembelajaran sastra
pada Lembaga Pendidikan (sekolah) telah diakui memiliki peran penting serta
fungsi yang tidak dapat terpisahkan dari tujuan pendidikan nasional secara utuh.
Akan tetapi, pada kenyataannya kurang memberikan kegembiraan, karena masih
manjadi sorotan atas pendidikan sastra di sekolah. Beberapa sorotan antara lain
terkait fenomena terkini yang menunjukkan suatu gejala menurunnya moral
remaja/peserta didik. Padahal idealnya, Moody berpendapat bahwa karya sastra
dapat memberikan pengertian mendalam tentang manusia. (Suwardi, 2005).
Kondisi pembelajaran sastra di sekolah dasar saat ini masih
mengecewakan. Kekecewaan tersebut dipicu oleh rendahnya apresiasi peserta
didik terhadap karya sastra, baik karya sastra lama maupun karya sastra baru.
Kondisi demikian tidak hanya dirasakan oleh pendidik sekolah yang terlibat aktif
dengan peserta didik, akan tetapi sastrawan juga merasakan hal yang sama terkait
36