Page 46 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 46
BAB IX
SASTRA ANAK SEBAGAI MEDIA TUMBUHKEMBANGNYA KARAKTER
Pendidikan nasional Indonesia melakukan transformasi dengan menempatkan
karakter sebagai ruhnya. Karakter yang dimaksud harus berdampingan dengan
intelektualitas yang tercermin dalam kompetensi, Wibowo, Timothy. 2011. Hal ini
selaras dengan pendapat Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan merupakan usaha
memajukan tumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak secara utuh. Dengan
karakter yang kuat dan tangguh serta kompetensi yang tinggi diharapkan
menghasilkan generasi yang mampu memenuhi berbagai kebutuhan dan tuntutan
hidup, serta mampu menghadapi segala tantangan. Tujuan materi pada bab ini adalah
agar mahasiswa mampu menguasai konsep dan teori terkait dengan pendidikan
karakter dan sastra.
Uraian Materi
Sebagai perwujudan transformasi pendidikan, pemerintah mencanangkan
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Gerakan PPK ini adalah proses
pembentukan, transformasi, transmisi, dan pengembangan potensi siswa agar
berpikiran, berhati, dan berperilaku baik sesuai dengan falsafah hidup
Pancasila,Wibowo, Timothy. 2011PPK menempatkan karakter sebagai dimensi
terdalam (jantung hati) pendidikan nasional. Karakter yang dimaksud meliputi lima
karakter utama yakni: (1) religius, (2) nasionalis, (3) mandiri, (4) gotong royong, dan
(5) integritas. Kelima karakter tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain
membentuk jejaring nilai karakter yang perlu dikembangkan dan dijadikan program
prioritas dalam rencana strategis pendidikan nasional.
Lebih lanjut dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan era 2010-2014 juga telah dilakukan pengkajian dan perbaikan metode
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan, yang tidak lagi berupa pengajaran demi
kelulusan, namun telah berorientasi pada pendidikan menyeluruh yang
memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya
dan bahasa Indonesia. Perlunya budaya dikembangkan di setiap satuan pendidikan
42