Page 47 - E-Modul Kapita Selekta Bahasa Indonesia_Neat
P. 47
adalah agar pembelajaran yang dijalani siswa guna mengembangkan potensi dirinya
tidak lepas dari lingkungan tempat dia berada. Pendidikan yang tidak dilandasi oleh
prinsip tersebut akan menyebabkan siswa tercabut dari akar budayanya. Ketika hal ini
terjadi, pendidikan hanya akan menghasilkan siswa yang tidak berkarakter dan tidak
mengenal budaya dan bahkan tidak acuh pada nila-nilai budayanya dengan baik
sehingga mereka menjadi orang asing dalam kehidupan kesehariannya.
Hal yang sangat memprihatinkan dari ketidakmengenalnya nilai-nilai budaya
dan karakter bangsa dengan baik, berdampak pada adanya kegiatan-kegiatan negatif
yang akhir-akhir ini sering terlihat dan terdengar bahkan dipertontonkan secara luas
oleh media televisi. Kegiatan-kegiatan dimaksud misalnya, adanya tindak kekerasan
baik fisik maupun mental terhadap anak-anak, terhadap kaum yang lemah, terjadinya
tawuran antar pelajar, tawuran mahasiswa dengan masyarakat, tindakan pencurian,
korupsi, pemerkosaan, pelecehan seksual pada kaum perempuan dan siswa sekolah
dasar, perusakan fasilitas umum, pembunuhan, dsb. Salah satu media yang dapat
digunakan sebagai pembangun dan pengembangan karakter adalah sastra.
9.1 Sastra
Sastra memunyai peran sebagai salah satu alat pendidikan bermanfaat dalam
dunia pendidikan, yakni untuk membentuk dan mengembangkan kepribadian anak.
Artinya, sastra diyakini mempunyai andil yang tidak kecil dalam usaha pembentukan
dan pengembangan kepribadian anak. Jika dimanfaatkan secara benar dan dilakukan
dengan strategi yang benar pula, sastra diyakini mampu berperan dalam
pengembangan manusia yang seutuhnya dengan cara yang menyenangkan. Namun,
usaha pembentukan kepribadian tersebut lewat kesastraan berlangsung secara tidak
langsung sebagai mana halnya pembelajaran etika, norma agama, budi pekerti, atau
yang lain. Sastra hadir di tengah masyarakat pastilah karena memiliki andil, manfaat,
bagi kehidupan manusia. Sebagai salah satu bentuk karya seni, sastra yang notabene
dihasilkan oleh individu atau komunitas tertentu, pastilah mempunyai tujuan, manfaat
yang akan disampaikan. Pernyataan Horatius (via Teeuw, 2003:85) bahwa sastra
bersifat sweet and useful pada hakikatnya menunjukkan bahwa sastra berfungsi
pragmatis bagi kehidupan social masyarakat. Karya sastra dapat tampil dengan
menawarkan alternatif model kehidupan yang diidealkan mencakup berbagai aspek
kehidupan seperti cara berpikir, bersikap, berasa, bertindak, cara memandang dan
43